Jet Tempur KF-21 Boramae Korsel Sukses Terbang dengan Kecepatan Supersonik

SEOUL - Jet tempur KF-21 Boramae berhasil menyelesaikan penerbangan supersonik pertamanya, sekitar 6 bulan setelah uji terbang pertama. Jet tempur KF-21 mampu mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner berkat fungsi supercruise

Menurut pernyataan Defense Acquisition Program Administration (DAPA), berkat fungsi Supercruise, jet tempur dapat mencapai kecepatan supersonik dengan konsumsi bahan bakar yang rendah. Selama penerbangan yang berlangsung sekitar 1 jam, jet tempur KF-21 melampaui kecepatan Mach 1 atau supersonik pada ketinggian 40.000 kaki atau 12.000 meter.

“Ketika sebuah pesawat melebihi kecepatan suara, gelombang kejut terjadi di pesawat karena gesekan udara dan kejadian lain yang menyertainya. Aliran udara yang tidak rata di sekitar pesawat memiliki efek buruk terhadap kekuatan struktural pesawat. Tetapi KF-21 berhasil tetap berada di puncak suara. Ini adalah yang pertama untuk pesawat buatan Korea Selatan,” keterangan DAPA dikutip SINDOnews dari laman Bulgarian Military, Rabu (18/1/2023).



Prototipe pertama jet tempur KF-21 Boramae lepas landas pada hari Selasa 17 Januari 2023 untuk uji terbang supersonik pertamanya dari Pangkalan Angkatan Udara Sacheon, Provinsi Gyeongsang Korea Selatan. Ini menjadikan Korea Selatan salah satu dari sedikit negara yang mengembangkan dan mengoperasikan jet tempur supersonik dengan sumber daya nasional.

“Keberhasilan penerbangan supersonik memungkinkan militer kita untuk lebih memperkuat fondasi untuk membangun militer yang kuat berdasarkan sains dan teknologi canggih,” kata Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Yong-sup.

Korea Selatan akan melakukan sekitar 2.200 uji terbang dari enam prototipe pesawat tempur KF-21 pada tahun 2026. Korea Selatan sejauh ini telah berhasil melakukan uji terbang prototipe KF-21 1, 2, dan 3. KF-21 Boramae melakukan penerbangan perdananya pada bulan Juli 2022.


Korea Selatan berencana untuk melakukan penerbangan uji supersonik yang lebih intensif, menerbangkan KF-21 di ketinggian yang lebih tinggi dan pada kecepatan yang lebih tinggi. Uji coba ini untuk mempelajari secara menyeluruh dan memverifikasi stabilitas penerbangan pada kecepatan supersonik.



Program KF-21 yang disebut KF-X dikenal sebagai proyek pertahanan terbesar yang pernah dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan. Anggaran sebesar 8,8 triliun won (USD7,1 miliar) telah dialokasikan untuk biaya pengembangan KF-21 Boramae generasi 4,5 yang memiliki visibilitas sangat rendah dibandingkan dengan pesawat tempur generasi keempat.

Proyek ini terdiri dari dua fase selama 13 tahun dari 2015 hingga 2028. Fase pertama berfokus pada pengembangan pesawat terbang dan pengembangan kemampuan tempur udara-ke-udara antara 2015 dan 2026.

Kemampuan udara-ke-darat untuk melakukan serangan udara Operasi darat akan dikembangkan pada tahap kedua, yang akan berlangsung antara tahun 2026 dan 2028. Korea Aerospace Industries (KAI) menargetkan untuk mengirimkan 120 pesawat tempur KF-21 Boramae ke Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2032.