Hayabusa2 Siap Mendarat di Asteroid Ryugu
A
A
A
TOKYO - Pesawat ruang angkasa Jepang, Hayabusa2, diperkirakan mendarat di asteroid Ryugu, sekitar 300 juta kilometer dari Bumi, untuk mengumpulkan petunjuk tentang asal-usul Bumi dan sistem tata surya.
Hayabusa2 akan mendarat pukul 8.25 pagi waktu setempat, menurut Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA).
Jika proses pendaratan berhasil, Hayabusa2 akan mengumpulkan sampel dari Ryugu untuk dianalisis di Bumi.
Misi Hayabusa2, yang menelan biaya sekitar 30 miliar yen (RM1,1 miliar) diluncurkan pada Desember 2014 dan diperkirakan akan kembali ke Bumi sekitar tahun 2020.
tidak seperti Hayabusa pertama yang mengeksplorasi kandungan silikat dan besi nikel pada asteroid, asteroid yang bakal disasar ini terbuat dari tanah liat dan batu. Material asteroid ini berisi bahan organik dan air.
Armada tanpa awak buatan Jepang ini akan menempuh perjalanan luar angkasa lebih dari tiga tahun hingga ditemukannya asteroid bernama "1993 JU3". Mereka mengestimasi penelitian pada objek luar angkasa tersebut pada Juni 2018.
Setelah bertemu dengan batu luar angkasa, kendaraan luar angkasa itu akan meluncurkan sebuah lander bernama MASCOT dan sebuah rover bernama MINERVA 2. Rover akan menilai medan dan menemukan lokasi terbaik di mana Hayabusa 2 dapat mengumpulkan sampel.
Setelah misi selesai, Hayabusa 2 direncakan kembali ke Bumi pada Desember 2019. Pesawat luar angkasa itu membawa sampel atau material asteroid untuk diteliti oleh ilmuwan di Bumi.
Hayabusa2 akan mendarat pukul 8.25 pagi waktu setempat, menurut Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang (JAXA).
Jika proses pendaratan berhasil, Hayabusa2 akan mengumpulkan sampel dari Ryugu untuk dianalisis di Bumi.
Misi Hayabusa2, yang menelan biaya sekitar 30 miliar yen (RM1,1 miliar) diluncurkan pada Desember 2014 dan diperkirakan akan kembali ke Bumi sekitar tahun 2020.
tidak seperti Hayabusa pertama yang mengeksplorasi kandungan silikat dan besi nikel pada asteroid, asteroid yang bakal disasar ini terbuat dari tanah liat dan batu. Material asteroid ini berisi bahan organik dan air.
Armada tanpa awak buatan Jepang ini akan menempuh perjalanan luar angkasa lebih dari tiga tahun hingga ditemukannya asteroid bernama "1993 JU3". Mereka mengestimasi penelitian pada objek luar angkasa tersebut pada Juni 2018.
Setelah bertemu dengan batu luar angkasa, kendaraan luar angkasa itu akan meluncurkan sebuah lander bernama MASCOT dan sebuah rover bernama MINERVA 2. Rover akan menilai medan dan menemukan lokasi terbaik di mana Hayabusa 2 dapat mengumpulkan sampel.
Setelah misi selesai, Hayabusa 2 direncakan kembali ke Bumi pada Desember 2019. Pesawat luar angkasa itu membawa sampel atau material asteroid untuk diteliti oleh ilmuwan di Bumi.
(wbs)