Anjing Bisa Deteksi Keberadaan Kanker dalam Tubuh Manusia
A
A
A
JAKARTA - Para ilmuwan baru-baru ini mengungkapkan bahwa seekor anjing mampu mendeteksi keberadaan kanker dalam tubuh manusia dengan menggunakan alat indra.
Seperti dilansir dari AFP, Dalam penelitian tersebut, akurasi seekor anjing untuk mendeteksi penyakit ini mencapai 97 persen.
Tiga anjing Beagle yang terlibat dalam penelitian ini berhasil mendeteksi keberadaan kanker dengan menghirup sel darah manusia.
Kepala Ilmuwan, Divisi Penelitian dan Pengembangan Produk BioScentDx, Heather Junqueira, terkesan dengan hasil penelitian.
"Keberhasilan ini membuka jalan ke dua studi arah yang memungkinkan yang akhirnya mengarah pada penemuan metode baru untuk mendeteksi kanker," katanya.
Kanker yang sebelumnya dianggap tidak terdeteksi dapat diidentifikasi menggunakan tes darah baru yang dikembangkan oleh peneliti di Amerika. Ketika tumor muncul dalam tubuh, mereka melepaskan zat yang beredar dalam darah dan dapat diambil oleh dokter.
Dilansir dari Independent, dengan menggunakan teknik yang mampu menunjukkan dengan tepat molekul-molekul individual dari beberapa protein tersembunyi dalam sampel darah, para ilmuwan berharap dapat menciptakan cara baru yang sangat sensitif untuk mengidentifikasi kanker.
Dalam studi awal mereka, tim dari Universitas Johns Hopkins menemukan protein pada pasien dengan kanker ovarium yang tidak ada pada orang lain. Di antara zat yang mereka deteksi adalah p53 mutan atau protein terkenal yang dikaitkan dengan tumor yang belum pernah ditemukan dalam darah.
Seperti dilansir dari AFP, Dalam penelitian tersebut, akurasi seekor anjing untuk mendeteksi penyakit ini mencapai 97 persen.
Tiga anjing Beagle yang terlibat dalam penelitian ini berhasil mendeteksi keberadaan kanker dengan menghirup sel darah manusia.
Kepala Ilmuwan, Divisi Penelitian dan Pengembangan Produk BioScentDx, Heather Junqueira, terkesan dengan hasil penelitian.
"Keberhasilan ini membuka jalan ke dua studi arah yang memungkinkan yang akhirnya mengarah pada penemuan metode baru untuk mendeteksi kanker," katanya.
Kanker yang sebelumnya dianggap tidak terdeteksi dapat diidentifikasi menggunakan tes darah baru yang dikembangkan oleh peneliti di Amerika. Ketika tumor muncul dalam tubuh, mereka melepaskan zat yang beredar dalam darah dan dapat diambil oleh dokter.
Dilansir dari Independent, dengan menggunakan teknik yang mampu menunjukkan dengan tepat molekul-molekul individual dari beberapa protein tersembunyi dalam sampel darah, para ilmuwan berharap dapat menciptakan cara baru yang sangat sensitif untuk mengidentifikasi kanker.
Dalam studi awal mereka, tim dari Universitas Johns Hopkins menemukan protein pada pasien dengan kanker ovarium yang tidak ada pada orang lain. Di antara zat yang mereka deteksi adalah p53 mutan atau protein terkenal yang dikaitkan dengan tumor yang belum pernah ditemukan dalam darah.
(wbs)