Seperti Masakan Jepang dan Korea, Ahli Ungkap Rasa Air di Planet Mars

Minggu, 17 November 2019 - 11:45 WIB
Seperti Masakan Jepang dan Korea, Ahli Ungkap Rasa Air di Planet Mars
Seperti Masakan Jepang dan Korea, Ahli Ungkap Rasa Air di Planet Mars
A A A
NEW YORK - Planet merah Mars telah diungkap oleh para ahli memiliki kandungan air seperti planet bumi, dan fakta baru menunjukan bahwa air di Mars memiliki rasa seperti masakan Jepang dan Korea

Sebuah tim peneliti Jepang menggambarkan air yang pernah ada di Mars 3,5 miliar tahun lalu sama asinnya dengan sup mie.

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan oleh penyelidikan Mars Amerika Serikat Curiosity, tim, yang termasuk profesor Universitas Kanazawa Keisuke Fukushi dan profesor dari Institut Teknologi Tokyo Yasuhito Sekine, mampu memulihkan kondisi air di Kawah Gale, menurut Japan Times.

Dalam analisis yang dipublikasikan di Nature pada 25 Oktober lalu, para peneliti menemukan bahwa air di Mars memiliki kandungan garam sekitar sepertiga dari tingkat air asin di Bumi. Itu juga kaya akan mineral seperti magnesium. "airnya, Asin seperti sup miso dan sup mie ramen.” tutur Sekine.

Tim percaya tingkat garam naik ketika air menguap selama 1 juta tahun dan setelah itu mengalir ke kawah.

“Salinitas, pH, dan keadaan redoks adalah sifat dasar yang mencirikan perairan alami,” kata para peneliti dalam laporan mereka. “Sifat-sifat air permukaan di Mars awal ini mencerminkan palaeoenvironmentments, dan dengan demikian memberikan petunjuk tentang palaeoclimate dan kelayakhunian.”

Kandungan garam
pada air ini sangat penting karena tanpa adanya unsur tersebut, maka air akan membeku di Mars yang diketahui punya suhu dingin.

Para ilmuwan menggunakan radar MARIS pada satelit Mars Express yang mengorbit Mars. Mereka mampu mengidentifikasi sebuah danau di bawah Kutub Selatan Mars.

"Ini luar biasa signifikan jika data dapat direplikasi. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk benar-benar mengkalibrasi instrumen yang digunakan untuk memastikan apa yang ada di bawah permukaan benar-benar ada," kata Leo Enright, komentator antariksa dan anggota Dewan Gubernur School of Cosmic Physics di Dublin Institute for Advanced Studies, kepada Al Jazeera.

"Fakta bahwa itu terkubur di bawah permukaan bukanlah kejutan besar, karena air tidak bisa ada di permukaan Mars, itu tidak mungkin karena tekanan atmosfer terlalu tipis," ujar Enright.

"Untuk air yang ada di bawah permukaan, itu harus dalam dan benar-benar asin, dan bagian terakhir itu penting karena itulah jenis tempat Anda pergi mencari bentuk kehidupan," lanjut dia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7977 seconds (0.1#10.140)