Energi Matahari Dipastikan Dapat Gantikan Energi Fosil
A
A
A
LONDON - Energi solar yang mengandalkan Matahari digadang dapat menggantikan energi yang berasal dari fosil. Walaupun bisa, panel solar yang menampung energi membutuhkan panas yang cukup, untuk dapat menghasilkan tenaga yang menggantikannya.
Bahkan, menurut laporan Engadget, yang dikutip pada Kamis (21/11/2019), suhu sepanas 1.049 F (565 derajat C) belum mampu mengambil alih energi bahan bakar fosil. Namun, start up Heliogen mengaku mampu mengatasi masalah ini.
Perusahaan rintisan yang didukung oleh Bill Gates ini telah berhasil memusatkan energi yang ditampung dari Matahari hingga suhu di atas 1.832 F (1.000 derajat C). Dengan suhu sepanas itu, dirasa dapat menggantikan bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri semen atau baja.
Keberhasilan ini dicapai karena memanfaatkan komputer dengan sistem kecerdasan buatan (AI). Sistem dapat menyelaraskan cermin dengan jumlah yang besar, untuk memantulkan sinar Matahari pada satu target. Tingkat akurasi seperti ini belum pernah dilakukan hingga saat ini.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, sebelum teknologi ini benar-benar diimplementasikan. Proses industri tersebut bertanggung jawab atas lebih dari 20% emisi. Jika teknologi ini dapat mengurangi sebagian dari emisi tersebut, maka pemanasan global akan tetap terkendali.
Selain itu, Heliogen juga berambisi untuk menciptakan panas hingga 2.732 F (1.500 derajat C), yang cukup panas untuk membuat hidrogen dan gas sintetis. Jika tercapai, maka dapat menghasilkan lebih banyak energi bersih, dan tentunya mengurangi emisi.
Bahkan, menurut laporan Engadget, yang dikutip pada Kamis (21/11/2019), suhu sepanas 1.049 F (565 derajat C) belum mampu mengambil alih energi bahan bakar fosil. Namun, start up Heliogen mengaku mampu mengatasi masalah ini.
Perusahaan rintisan yang didukung oleh Bill Gates ini telah berhasil memusatkan energi yang ditampung dari Matahari hingga suhu di atas 1.832 F (1.000 derajat C). Dengan suhu sepanas itu, dirasa dapat menggantikan bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri semen atau baja.
Keberhasilan ini dicapai karena memanfaatkan komputer dengan sistem kecerdasan buatan (AI). Sistem dapat menyelaraskan cermin dengan jumlah yang besar, untuk memantulkan sinar Matahari pada satu target. Tingkat akurasi seperti ini belum pernah dilakukan hingga saat ini.
Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, sebelum teknologi ini benar-benar diimplementasikan. Proses industri tersebut bertanggung jawab atas lebih dari 20% emisi. Jika teknologi ini dapat mengurangi sebagian dari emisi tersebut, maka pemanasan global akan tetap terkendali.
Selain itu, Heliogen juga berambisi untuk menciptakan panas hingga 2.732 F (1.500 derajat C), yang cukup panas untuk membuat hidrogen dan gas sintetis. Jika tercapai, maka dapat menghasilkan lebih banyak energi bersih, dan tentunya mengurangi emisi.
(wbs)