Epidemi Mematikan, Virus Corona seperti Bahaya Perubahan Iklim
A
A
A
BEIJING - Virus Corona dari China membuat dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kalangkabut. Pasalnya hingga kini belum ada antiobiotik dan antivirus yang dapat mencegahnya
Dr Simon Clarke, seorang ahli mikrobiologi di University of Reading mengatakan infeksi Corona akan menjadi pembunuh paling sadis di dunia.
"Masalah ini sama dengan ancaman perubahan iklim dan keduanya sama bahayanya." tutur Clarke seperti dilansir dari Dailystar, Minggu (26/1/2019). Baca Juga: bacaJuga : BACA JUGA: Pendapat Ahli Soal Virus Corona dari China
Angka-angka menunjukkan bahwa antara 2014 dan 2015 ada 64.293 kasus pasien yang didiagnosis dengan bug resisten. Ini telah meningkat dari tahun ke tahun, mencapai rekor 90.173 tahun lalu.
Hampir 3.000 orang terbunuh setiap tahun oleh Corona, termasuk E. coli (inset) dan infeksi aliran darah Kleb-siella pneumoniae.
Dr Simon Clarke, seorang ahli mikrobiologi di University of Reading mengatakan infeksi Corona akan menjadi pembunuh paling sadis di dunia.
"Masalah ini sama dengan ancaman perubahan iklim dan keduanya sama bahayanya." tutur Clarke seperti dilansir dari Dailystar, Minggu (26/1/2019). Baca Juga: bacaJuga : BACA JUGA: Pendapat Ahli Soal Virus Corona dari China
Angka-angka menunjukkan bahwa antara 2014 dan 2015 ada 64.293 kasus pasien yang didiagnosis dengan bug resisten. Ini telah meningkat dari tahun ke tahun, mencapai rekor 90.173 tahun lalu.
Hampir 3.000 orang terbunuh setiap tahun oleh Corona, termasuk E. coli (inset) dan infeksi aliran darah Kleb-siella pneumoniae.
(wbs)