Botol-Botol Pengusir Roh Jahat Ditemukan di Benteng Williamsburg

Selasa, 28 Januari 2020 - 13:22 WIB
Botol-Botol Pengusir...
Botol-Botol Pengusir Roh Jahat Ditemukan di Benteng Williamsburg
A A A
VIRGINIA - Sebuah 'botol WITCH' yang digunakan untuk mengusir roh-roh jahat telah ditemukan di situs benteng Perang Sipil dekat Williamsburg, Virginia.

Seperti dilansir dari The Sun, Botol berisi kuku penyihir ditemukan terkubur di dekat perapian batu bata tua. Ditemukan antara pintu keluar 238 dan 242 di Interstate 64, sebuah area yang dikenal sebagai Redoubt 9 selama Perang Sipil.

Pada awalnya, para peneliti tidak yakin apa botol setinggi 5 inci itu, mereka pikir itu bisa menjadi tempat untuk menyimpan paku ketika pasukan Konfederasi membangun benteng Redoubt.

"Mereka membangun benteng, jadi kami hanya berasumsi mereka membutuhkan tempat untuk menyimpan kuku dan menggunakan botol," kata Joe Jones, direktur di William & Mary Center for Archaeological Research tuturnya seperti dilansir dari Daily.
.
Tetapi peneliti Oliver Mueller-Heubach dan pendiri WMCAR Robert Hunter menyarankan bahwa itu adalah botol penyihir.

Botol digunakan dalam budaya lain di seluruh dunia pada Abad Pertengahan, sebelum diperkenalkan ke Amerika Utara oleh imigran kolonial.

Pada abad ke 16 dan 17 perburuan penyihir mencapai puncaknya dan orang Amerika menjadi sangat percaya takhayul.

Jika seseorang mengira mereka telah dikutuk oleh seorang penyihir, mereka akan mengisi botol kaca paku, rambut, kliping kuku, duri, air seni dan benda tajam lainnya dan menguburnya di dekat atau di bawah perapian di rumah mereka.

"Korban (dari kutukan penyihir) akan mengubur botol di bawah atau di dekat perapian rumahnya, dan panas perapian akan menghidupkan pin atau paku besi dan memaksa penyihir untuk memutus mata rantai atau menderita akibatnya," tulis antropolog Christopher Fennell pada tahun 2000, dalam International Journal of Historical Archaeology.

"Dikatakan bahwa begitu pelaku kejahatan mati, botolnya akan pecah," menurut MOLA.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0389 seconds (0.1#10.140)