Lebih dari 2 Juta Orang di Seluruh Dunia Meninggal akibat Perubahan Iklim

Rabu, 24 Mei 2023 - 23:02 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. Foto: Istimewa
JAKARTA - Lebih dari 2 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat perubahan iklim dan cuaca yang terus meningkat. Perubahan iklim dan cuaca juga menyebabkan kerusakan ekonomi hingga USD4,3 triliun.

Dilansir dari NBC News, Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan, sebanyak 12.000 cuaca ekstrem, iklim, dan peristiwa terkait air terjadi selama setengah abad terakhir di seluruh.

"Peristiwa ini telah menewaskan lebih dari 2 juta orang dan menyebabkan kerusakan ekonomi USD4,3 triliun," tulis laman itu, dikutip Rabu (24/5/2023).





Dikatakan, banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan sistem peringatan cuaca ekstrem hingga 2027.

“Kerugian ekonomi telah melonjak. Tetapi peningkatan peringatan dini dan manajemen bencana yang terkoordinasi telah menimbulkan korban manusia selama setengah abad terakhir," sambungnya.

Kenaikan subu Bumi mengakibatkan naiknya frekuensi dan intensitas cuaca ekstrem, termasuk banjir, badai, topan, gelombang panas, dan kekeringan. Untuk itulah, sistem peringatan dini perlu dilakukan.

Sebagian besar kerusakan ekonomi antara tahun 1970 dan 2021 datang dari Amerika Serikat dengan total USD1,7 triliun. Sementara sembilan dari 10 kematian di seluruh dunia, terjadi di negara-negara berkembang.



Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas mengatakan, siklon badai mocha yang menyapu Myanmar dan Bangladesh bulan ini mencontohkan bagaimana komunitas yang paling rentan menjadi korban.

"Di masa lalu, baik Myanmar maupun Bangladesh menderita korban meninggal, puluhan hingga ratusan ribu orang. Dengan adanya peringatan dini dan manajemen bencana, angka kematian bisa berkurang," tukasnya.
(san)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More