Gunung Api Purba di Desa Nglanggeran dan Kutukan Dalang
Minggu, 25 Juni 2023 - 19:15 WIB
JAKARTA - Gunung api purba di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, ternyata masih aktif. Gunung api ini berada pada koordinat 449227 ME, 9133265 mS, UTM zona 49 M.
Dilansir dari laman Warisan Geologi DIY, gunung api purba ini konon dijadikan tempat menghukum warga yang telah ceroboh merusak wayang.
"Berdasarkan penelitian, gunung api ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu lalu," tulis laman itu, dikutip Minggu (25/6/2023).
Gunung ini didominasi oleh batuan kapur atau karst yang berasal dari gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.
"Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi, sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk pertapaan warga," sambungnya.
Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe, di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektare.
"Ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh," bebernya.
Warga yang ceroboh itu lalu merusak wayang si dalang. Sang dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.
Dilansir dari laman Warisan Geologi DIY, gunung api purba ini konon dijadikan tempat menghukum warga yang telah ceroboh merusak wayang.
"Berdasarkan penelitian, gunung api ini merupakan gunung berapi aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu lalu," tulis laman itu, dikutip Minggu (25/6/2023).
Gunung ini didominasi oleh batuan kapur atau karst yang berasal dari gunung api dasar laut yang terangkat dan kemudian menjadi daratan jutaan tahun lalu.
"Gunung ini memiliki bebatuan besar yang menjulang tinggi, sehingga biasanya digunakan sebagai jalur pendakian dan tempat untuk pertapaan warga," sambungnya.
Puncak gunung tersebut adalah Gunung Gedhe, di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut, dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektare.
"Ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh," bebernya.
Warga yang ceroboh itu lalu merusak wayang si dalang. Sang dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran.
(san)
tulis komentar anda