Fenomena Antariksa yang Bakal Terjadi di Minggu Pertama Agustus 2020
Jum'at, 31 Juli 2020 - 18:01 WIB
Perihelion Mars, titik terdekat Mars dan Matahari.
Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 16.01 WIB, dengan jarak 1.38 sa (206,5 juta km). Akan tetapi, Mars baru dapat diamati pada pukul 23.00 WIB arah Timur Laut, dan berkulminasi keesokan harinya pada pukul 04.16 WIB di arah Utara dengan ketinggian 79 derajat. Orbit Mars yang lebih lonjong dibandingkan orbit Bumi, membuat perihelion Mars lebih pendek 10,5% terhadap jarak rata-rata Mars dengan Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 687 hari sekali.
3-4 Agustus
Fase Bulan Purnama.
Puncak Bulan Purnama akan terjadi pada 3 Agustus pukul 22.58 WIB, dengan lebar sudut 30,6 menit busur dengan jarak 383.961 km dari Bumi. Purnama ini dapat diamati dari arah Tenggara hingga Barat Daya. Fenomena ini dinamai Bulan Purnama Sturgeon, karena pada waktu tersebut ikan sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul di permukaan danau dan mudah ditangkap. Nama lain dari fenomena ini adalah Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).
6 Agustus
Perihelion Merkurius, titik terdekat Merkurius dan Matahari.
Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 10.37 WIB, dengan jarak 46,4 juta km. Merkurius sulit diamati dengan mata telanjang sebelum Matahari terbit. Meski demikian, Merkurius bisa diamati dengan bantuan teleskop. Orbit Merkurius merupakan satu-satunya orbit planet terlonjong di Tata Surya. Sebab, titik perihelionnya lebih pendek 43% dibandingkan rata-rata Merkurius ke Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 88 hari sekali.
Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 16.01 WIB, dengan jarak 1.38 sa (206,5 juta km). Akan tetapi, Mars baru dapat diamati pada pukul 23.00 WIB arah Timur Laut, dan berkulminasi keesokan harinya pada pukul 04.16 WIB di arah Utara dengan ketinggian 79 derajat. Orbit Mars yang lebih lonjong dibandingkan orbit Bumi, membuat perihelion Mars lebih pendek 10,5% terhadap jarak rata-rata Mars dengan Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 687 hari sekali.
3-4 Agustus
Fase Bulan Purnama.
Puncak Bulan Purnama akan terjadi pada 3 Agustus pukul 22.58 WIB, dengan lebar sudut 30,6 menit busur dengan jarak 383.961 km dari Bumi. Purnama ini dapat diamati dari arah Tenggara hingga Barat Daya. Fenomena ini dinamai Bulan Purnama Sturgeon, karena pada waktu tersebut ikan sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul di permukaan danau dan mudah ditangkap. Nama lain dari fenomena ini adalah Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon), dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).
6 Agustus
Perihelion Merkurius, titik terdekat Merkurius dan Matahari.
Mars akan berada di titik terdekat dengan Matahari (perihelion) pada pukul 10.37 WIB, dengan jarak 46,4 juta km. Merkurius sulit diamati dengan mata telanjang sebelum Matahari terbit. Meski demikian, Merkurius bisa diamati dengan bantuan teleskop. Orbit Merkurius merupakan satu-satunya orbit planet terlonjong di Tata Surya. Sebab, titik perihelionnya lebih pendek 43% dibandingkan rata-rata Merkurius ke Matahari. Fenomena ini biasanya terjadi 88 hari sekali.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda