Fasilitas Luar Angkasa Diusik, Korut Siap Hancurkan Satelit Mata-mata AS
Minggu, 03 Desember 2023 - 21:13 WIB
PYONGYANG - Korea Utara telah memperingatkan bahwa mereka akan menghancurkan satelit mata-mata Amerika Serikat (AS) jika Washington mencoba menyerang aset luar angkasanya.
Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan Pyongyang akan menganggap tindakan tersebut sebagai 'deklarasi perang'.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah para pejabat AS mengatakan Washington dapat menyangkal kemampuan luar angkasa dan ruang angkasa musuh dengan menggunakan berbagai cara, mengacu pada keberhasilan peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada akhir November lalu.
“Militer AS dapat mempengaruhi efektivitas pasukan musuh di semua wilayah,” juru bicara Komando Luar Angkasa AS Sheryll Klinkel mengatakan kepada Radio Free Asia awal pekan ini seperti dilansir dari AFP, Minggu (3/12/2023).
Pyongyang, yang marah dengan pernyataan tersebut, mengancam akan menghancurkan satelit mata-mata AS jika Washington mencoba melanggar wilayah sah Korea Utara, dengan merujuk pada program satelitnya.
“Jika AS berupaya melanggar hak ruang angkasa, kami akan mempertimbangkan mengambil langkah-langkah pertahanan diri yang responsif untuk mempengaruhi atau menghancurkan kelangsungan satelit mata-mata AS,” kata Kementerian Pertahanan Korea Utara dalam sebuah pernyataan.
Para ahli mengatakan menempatkan satelit pengintai yang berfungsi ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korea Utara, khususnya mengenai Korea Selatan, dan menyediakan data penting dalam setiap konflik militer.
Sejak peluncuran minggu lalu, Korea Utara mengklaim satelitnya telah memberikan gambar situs militer utama AS dan Korea Selatan namun belum merilis gambar satelit apa pun yang diklaim mereka miliki.
Peluncuran Malligyong-1 oleh Korea Utara adalah upaya ketiga Pyongyang untuk menempatkan satelit tersebut ke orbit, setelah dua kegagalan sebelumnya.
Seoul mengatakan Pyongyang menerima bantuan teknis dari Moskow sebagai imbalan atas pasokan senjata yang akan digunakan dalam perang Rusia dengan Ukraina.
Juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan Pyongyang akan menganggap tindakan tersebut sebagai 'deklarasi perang'.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah para pejabat AS mengatakan Washington dapat menyangkal kemampuan luar angkasa dan ruang angkasa musuh dengan menggunakan berbagai cara, mengacu pada keberhasilan peluncuran satelit mata-mata Korea Utara pada akhir November lalu.
“Militer AS dapat mempengaruhi efektivitas pasukan musuh di semua wilayah,” juru bicara Komando Luar Angkasa AS Sheryll Klinkel mengatakan kepada Radio Free Asia awal pekan ini seperti dilansir dari AFP, Minggu (3/12/2023).
Pyongyang, yang marah dengan pernyataan tersebut, mengancam akan menghancurkan satelit mata-mata AS jika Washington mencoba melanggar wilayah sah Korea Utara, dengan merujuk pada program satelitnya.
“Jika AS berupaya melanggar hak ruang angkasa, kami akan mempertimbangkan mengambil langkah-langkah pertahanan diri yang responsif untuk mempengaruhi atau menghancurkan kelangsungan satelit mata-mata AS,” kata Kementerian Pertahanan Korea Utara dalam sebuah pernyataan.
Para ahli mengatakan menempatkan satelit pengintai yang berfungsi ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korea Utara, khususnya mengenai Korea Selatan, dan menyediakan data penting dalam setiap konflik militer.
Sejak peluncuran minggu lalu, Korea Utara mengklaim satelitnya telah memberikan gambar situs militer utama AS dan Korea Selatan namun belum merilis gambar satelit apa pun yang diklaim mereka miliki.
Peluncuran Malligyong-1 oleh Korea Utara adalah upaya ketiga Pyongyang untuk menempatkan satelit tersebut ke orbit, setelah dua kegagalan sebelumnya.
Seoul mengatakan Pyongyang menerima bantuan teknis dari Moskow sebagai imbalan atas pasokan senjata yang akan digunakan dalam perang Rusia dengan Ukraina.
(wbs)
tulis komentar anda