10 Penemuan Menakjubkan di Luar Angkasa Sepanjang 2023
Jum'at, 29 Desember 2023 - 13:14 WIB
Astronot NASA Frank Rubio tanpa sengaja menciptakan sejarah pada 2023 dengan menjadi orang Amerika Serikat pertama yang menghabiskan setahun penuh di luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Rubio diluncurkan bersama kosmonot Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin, bergabung dengan Ekspedisi 67.
Trio ini seharusnya kembali ke Bumi setelah enam bulan, tetapi kebocoran pendingin di kapsul Soyuz mereka membuat mereka harus tinggal di ISS selama lebih dari setahun. Trio ini akhirnya kembali ke Bumi, mendarat di Kazakhstan pada 27 September 2023 setelah menghabiskan 371 hari di luar angkasa.
Rubio mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh astronot NASA Mark Vande Hei pada 2021–2022 (355 hari di luar angkasa) dan Scott Kelly pada 2015–16 (340 hari di luar angkasa). Namun, Rubio masih jauh dari pemegang rekor global — almarhum kosmonot Valery Polyakov, yang menghabiskan 437 hari di stasiun luar angkasa Rusia Mir antara 1994 dan 1995.
Sebuah bintang putih cerah meluncur melalui ruang angkasa. Bintang pelarian tercepat yang pernah terlihat melintasi galaksi kita diungkapkan pada bulan Juli oleh para astronom yang memeriksa data pergerakan bintang yang dikumpulkan oleh satelit Gaia milik European Space Agency.
Enam bintang hipervelositas baru ditemukan, dan dua di antaranya — yang dicatat sebagai J0927-6335 dan J1235-3752 — adalah yang paling cepat yang pernah terlihat, berkecepatan 2.285 kilometer per detik (5,1 juta mph) dan 1.694 kilometer per detik (3,8 juta mph) masing-masing. Untuk memberikan konteks, J0927-6335 dapat mengorbit Bumi sebanyak 694 kali dalam satu jam — atau tidak begitu cepat seperti Superman versi Christopher Reeves, tetapi masih cukup cepat.
Bintang-bintang tersebut disebut sebagai katai putih, yaitu inti dari bintang serupa matahari yang telah menghentikan reaksi fusi intrinsiknya, mengeluarkan lapisan luar mereka, dan mati. Para astronom menduga katai putih ini dulunya termasuk dalam sistem biner, di mana bintang pendamping katai putih tersebut meledak dalam supernova katastrofik, memberikan dorongan luar biasa pada katai putih. "Bintang-bintang ini luar biasa karena mereka bergerak jauh lebih cepat daripada bintang-bintang normal di Bima Sakti," kata Kareem El-Badry dari Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics.
Trio ini seharusnya kembali ke Bumi setelah enam bulan, tetapi kebocoran pendingin di kapsul Soyuz mereka membuat mereka harus tinggal di ISS selama lebih dari setahun. Trio ini akhirnya kembali ke Bumi, mendarat di Kazakhstan pada 27 September 2023 setelah menghabiskan 371 hari di luar angkasa.
Rubio mengalahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh astronot NASA Mark Vande Hei pada 2021–2022 (355 hari di luar angkasa) dan Scott Kelly pada 2015–16 (340 hari di luar angkasa). Namun, Rubio masih jauh dari pemegang rekor global — almarhum kosmonot Valery Polyakov, yang menghabiskan 437 hari di stasiun luar angkasa Rusia Mir antara 1994 dan 1995.
10. Bintang Kerucut Putih dengan Kecepatan Interstellar
Sebuah bintang putih cerah meluncur melalui ruang angkasa. Bintang pelarian tercepat yang pernah terlihat melintasi galaksi kita diungkapkan pada bulan Juli oleh para astronom yang memeriksa data pergerakan bintang yang dikumpulkan oleh satelit Gaia milik European Space Agency.
Enam bintang hipervelositas baru ditemukan, dan dua di antaranya — yang dicatat sebagai J0927-6335 dan J1235-3752 — adalah yang paling cepat yang pernah terlihat, berkecepatan 2.285 kilometer per detik (5,1 juta mph) dan 1.694 kilometer per detik (3,8 juta mph) masing-masing. Untuk memberikan konteks, J0927-6335 dapat mengorbit Bumi sebanyak 694 kali dalam satu jam — atau tidak begitu cepat seperti Superman versi Christopher Reeves, tetapi masih cukup cepat.
Bintang-bintang tersebut disebut sebagai katai putih, yaitu inti dari bintang serupa matahari yang telah menghentikan reaksi fusi intrinsiknya, mengeluarkan lapisan luar mereka, dan mati. Para astronom menduga katai putih ini dulunya termasuk dalam sistem biner, di mana bintang pendamping katai putih tersebut meledak dalam supernova katastrofik, memberikan dorongan luar biasa pada katai putih. "Bintang-bintang ini luar biasa karena mereka bergerak jauh lebih cepat daripada bintang-bintang normal di Bima Sakti," kata Kareem El-Badry dari Harvard–Smithsonian Center for Astrophysics.
(msf)
tulis komentar anda