Mengapa Botol Sampanye di Kapal Titanic Tidak Meledak? Ini Jawabannya
Jum'at, 26 Januari 2024 - 16:55 WIB
NEW YORK - Pada tahun 1985, bangkai kapal Titanic ditemukan di dasar Samudra Atlantik, sekitar 640 kilometer dari Pulau Newfoundland, Kanada.
Sejak saat itu, banyak peneliti dan penjelajah yang tertarik untuk menyelidiki dan mengamati bangkai kapal yang tenggelam pada tahun 1912 itu.
Beberapa di antara mereka juga berusaha untuk mengangkat dan mengambil beberapa peninggalan dari bangkai kapal tersebut ke daratan. Salah satu temuan adalah ratusan botol sampanye dalam kondisi yang utuh.
Botol sampanye di kapal Titanic tidak meledak karena beberapa faktor, antara lain:
Botol sampanye yang digunakan adalah botol sampanye berkualitas tinggi yang terbuat dari kaca yang kuat. Kaca yang kuat ini tidak mudah pecah, bahkan ketika terkena benturan keras.
Botol sampanye dibuka dengan cara yang benar. Cara membuka botol sampanye yang benar adalah dengan menggunakan pemotong gabus. Pemotong gabus ini berfungsi untuk menghilangkan gabus dari botol tanpa merusak leher botol.
Kapal Titanic sedang tenggelam dengan kecepatan yang relatif lambat. Kecepatan tenggelam yang relatif lambat ini memberikan waktu yang cukup bagi botol sampanye untuk mengeluarkan tekanan gasnya secara perlahan.
Secara umum, botol sampanye dapat meledak jika terkena benturan keras atau jika dibuka dengan cara yang salah.
Benturan keras dapat menyebabkan gabus botol sampanye terlepas dengan tiba-tiba, sehingga tekanan gas di dalam botol akan meningkat secara tiba-tiba. Jika tekanan gas ini terlalu tinggi, maka botol sampanye dapat meledak.
Pada kasus kapal Titanic, botol sampanye tidak terkena benturan keras karena dibuka dengan cara yang benar.
Selain itu, kapal Titanic juga sedang tenggelam dengan kecepatan yang relatif lambat, sehingga memberikan waktu yang cukup bagi botol sampanye untuk mengeluarkan tekanan gasnya secara perlahan.
Sejak saat itu, banyak peneliti dan penjelajah yang tertarik untuk menyelidiki dan mengamati bangkai kapal yang tenggelam pada tahun 1912 itu.
Beberapa di antara mereka juga berusaha untuk mengangkat dan mengambil beberapa peninggalan dari bangkai kapal tersebut ke daratan. Salah satu temuan adalah ratusan botol sampanye dalam kondisi yang utuh.
Botol sampanye di kapal Titanic tidak meledak karena beberapa faktor, antara lain:
Botol sampanye yang digunakan adalah botol sampanye berkualitas tinggi yang terbuat dari kaca yang kuat. Kaca yang kuat ini tidak mudah pecah, bahkan ketika terkena benturan keras.
Botol sampanye dibuka dengan cara yang benar. Cara membuka botol sampanye yang benar adalah dengan menggunakan pemotong gabus. Pemotong gabus ini berfungsi untuk menghilangkan gabus dari botol tanpa merusak leher botol.
Kapal Titanic sedang tenggelam dengan kecepatan yang relatif lambat. Kecepatan tenggelam yang relatif lambat ini memberikan waktu yang cukup bagi botol sampanye untuk mengeluarkan tekanan gasnya secara perlahan.
Secara umum, botol sampanye dapat meledak jika terkena benturan keras atau jika dibuka dengan cara yang salah.
Benturan keras dapat menyebabkan gabus botol sampanye terlepas dengan tiba-tiba, sehingga tekanan gas di dalam botol akan meningkat secara tiba-tiba. Jika tekanan gas ini terlalu tinggi, maka botol sampanye dapat meledak.
Pada kasus kapal Titanic, botol sampanye tidak terkena benturan keras karena dibuka dengan cara yang benar.
Selain itu, kapal Titanic juga sedang tenggelam dengan kecepatan yang relatif lambat, sehingga memberikan waktu yang cukup bagi botol sampanye untuk mengeluarkan tekanan gasnya secara perlahan.
(wbs)
tulis komentar anda