Apa yang Sebenarnya Terjadi saat Turbulensi Pesawat?

Selasa, 28 Mei 2024 - 16:54 WIB
Seorang ahli meteorologi BBC Weather dan eks perwira Royal Air Force, Simon King, menyebut kebanyakan turbulensi terjadi di awan yang memiliki arus udara naik dan turun.

Umumnya, sebagian besar kondisi ini tergolong ringan. Namun, berbeda ketika terjadi di awan yang lebih besar seperti Cumulonimbus, pergerakan udara yang kacau bisa menyebabkan turbulensi tingkat sedang atau bahkan parah.

Lebih jauh, ada empat klasifikasi turbulensi. Masing-masing adalah light turbulence (turbulensi ringan), moderate turbulence (turbulensi sedang), severe turbulence (turbulensi hebat), dan extreme turbulence (turbulensi sangat hebat).

Bahaya Turbulensi Pesawat

Pada era modern, pesawat terbang telah dirancang untuk tahan terhadap kondisi sulit. Artinya, jarang sekali pesawat sampai mengalami kerusakan struktural akibat turbulensi.

Namun, turbulensi dapat membuat penumpang dan awak terlempar dari tempat duduk. Potensinya menyebabkan cedera ringan hingga serius seperti patah tulang dan pendarahan.

Sebagian ahli menyarankan penumpang untuk tetap duduk dan mengenakan sabuk pengaman untuk mengurangi risiko terjadinya turbulensi.



Alasannya karena jika mengalami turbulensi parah, gerakan vertikal pesawat akan melebihi tarikan gravitasi. Akibatnya, penumpang yang tidak mengenakan sabuk pengaman bakal terangkat dari tempat duduknya.

Demikian ulasan mengenai kondisi dan penyebab turbulensi pesawat yangbisadiketahui.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More