Mengenal Pasukan Khusus Israel, Puluhan Anjing Oketz yang Jadi Korban Perang
Jum'at, 07 Juni 2024 - 16:05 WIB
Anjing tempur Oketz juga berfungsi untuk tugas-tugas penting dalam mengidentifikasi korban dan bahan peledak. Inovasi dari pengembangan Oketz, IDF membeli beberapa set peralatan siaran langsung untuk anjing-anjing tempur tersebut. Perangkat tadi untuk menyiarkan operasi tersebut secara real-time.
“Kami juga menggunakan drone dan sarana lainnya, sehingga tidak pernah terjadi seekor anjing salah menandai atau gagal mendeteksi bahan peledak yang membahayakan tentara. Kami tidak membahayakan tentara dengan menyelamatkan tubuh anjing dan, jika itu terlalu berbahaya, kami terpaksa meninggalkan jenazah mereka di Gaza,” kata perwira senior tadi.
Oketz juga sedang mempersiapkan untuk memasukkan instruktur tempur wanita pertama kalinya dalam sejarah unit tersebut. Para prajurit ini akan bertugas setidaknya selama dua tahun delapan bulan, seperti rekan-rekan pria mereka.
IDF sedang memperbarui upaya kontraterorismenya dengan unit drone yang akan melatih tentara untuk mengenali aktivitas mencurigakan. Selain itu, unit kontraterorisme melatih pasukan cadangan untuk bertindak sebagai respons pertama kontra-terorisme jika terjadi invasi di sekitar Gaza dan Tepi Barat.
Semua pasukan cadangan yang dipilih untuk misi ini telah menyelesaikan tugas mereka di unit kontra-terorisme. Selain itu, pelatihan IDF untuk penembak jitu akan diperluas, melatih pasukan cadangan setelah melatih sekitar 20.000 prajurit cadangan sejak 7 Oktober 2023.
Israel sangat mengandalkan anjing dalam kampanye militernya untuk mengusir Hamas dan kelompok militan lainnya dari labirin terowongan dan bangunan yang hancur di Gaza. “Anjing-anjing melakukan pekerjaan yang luar biasa,” kata juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir dari New York Times, beberapa waktu lalu.
Namun, unit anjing juga mendapat kritik. Israel mengatakan anjing-anjingnya mendukung unit komando elit dan menyelamatkan nyawa tentara. Para kritikus mengatakan anjing-anjing digunakan secara tidak benar untuk menakut-nakuti orang.
“Kami juga menggunakan drone dan sarana lainnya, sehingga tidak pernah terjadi seekor anjing salah menandai atau gagal mendeteksi bahan peledak yang membahayakan tentara. Kami tidak membahayakan tentara dengan menyelamatkan tubuh anjing dan, jika itu terlalu berbahaya, kami terpaksa meninggalkan jenazah mereka di Gaza,” kata perwira senior tadi.
Oketz juga sedang mempersiapkan untuk memasukkan instruktur tempur wanita pertama kalinya dalam sejarah unit tersebut. Para prajurit ini akan bertugas setidaknya selama dua tahun delapan bulan, seperti rekan-rekan pria mereka.
IDF sedang memperbarui upaya kontraterorismenya dengan unit drone yang akan melatih tentara untuk mengenali aktivitas mencurigakan. Selain itu, unit kontraterorisme melatih pasukan cadangan untuk bertindak sebagai respons pertama kontra-terorisme jika terjadi invasi di sekitar Gaza dan Tepi Barat.
Semua pasukan cadangan yang dipilih untuk misi ini telah menyelesaikan tugas mereka di unit kontra-terorisme. Selain itu, pelatihan IDF untuk penembak jitu akan diperluas, melatih pasukan cadangan setelah melatih sekitar 20.000 prajurit cadangan sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga
Kritik Penggunaan Anjing Tempur
Israel sangat mengandalkan anjing dalam kampanye militernya untuk mengusir Hamas dan kelompok militan lainnya dari labirin terowongan dan bangunan yang hancur di Gaza. “Anjing-anjing melakukan pekerjaan yang luar biasa,” kata juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir dari New York Times, beberapa waktu lalu.
Namun, unit anjing juga mendapat kritik. Israel mengatakan anjing-anjingnya mendukung unit komando elit dan menyelamatkan nyawa tentara. Para kritikus mengatakan anjing-anjing digunakan secara tidak benar untuk menakut-nakuti orang.
tulis komentar anda