Bagaimana Hiroshima dan Nagasaki Menghilangkan Radiasi Nuklir setelah Dijatuhi Bom Atom oleh Amerika Serikat?
Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:14 WIB
Pada sebuah senjata nuklir, mereka bisa memaksimalkan jumlah energi yang dilepaskan dengan mengonsumsi uranium sebanyak dan secepat mungkin. Reaksi ini tidak memerlukan banyak uranium untuk mencapai ledakan yang signifikan.
Little Boy misalnya, bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Bom itu mengandung 64 kilogram (141 pon) uranium dan kemurniannya (jumlah U-235 yang terkandung) hanya sekitar 80 persen.
Lagi, hal ini berbeda dengan insiden Chernobyl. Sebuah reaktor nuklir umumnya menggunakan batang kendali untuk menyerap neutron tambahan sehingga reaksi berantai fisi dapat dipertahankan pada intensitas yang lebih rendah dan jauh lebih lama.
Untuk itu, reaktor akan membutuhkan uranium yang diperkaya dalam jumlah besar sebagai bahan bakarnya. Menariknya, Chernobyl mengandung sekitar 180 ton atau setara dengan 3.600 kg Uranium-235, berkali-kali lebih besar dari bom Hiroshima.
Jadi, bisa dipahami bahwa radiasi nuklir di Hiroshima dan Nagasaki sebenarnya sudah hilang sendiri seiring waktu. Adapun penyebabnya karena ledakan kala itu tidak sampai menyentuh tanah, sehingga paparan radiasinya berkurang.
Selain itu, jumlah bahan uranium yang dipakai juga tidak sebanyak yang dikeluarkan reaktor Chernobyl. Alhasil, Hiroshima dan Nagasaki bisa bangkit dan kembali menjadi kota sebagaimana umumnya.
Tambahan informasi, situs kota Hiroshima juga menyebutkan bahwa radiasi di Hiroshima dan Nagasaki saat ini setara dengan tingkat radioaktivitas alami yang sangat rendah. Radiasi ini tidak berdampak lagi padatubuhmanusia.
Little Boy misalnya, bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Bom itu mengandung 64 kilogram (141 pon) uranium dan kemurniannya (jumlah U-235 yang terkandung) hanya sekitar 80 persen.
Lagi, hal ini berbeda dengan insiden Chernobyl. Sebuah reaktor nuklir umumnya menggunakan batang kendali untuk menyerap neutron tambahan sehingga reaksi berantai fisi dapat dipertahankan pada intensitas yang lebih rendah dan jauh lebih lama.
Untuk itu, reaktor akan membutuhkan uranium yang diperkaya dalam jumlah besar sebagai bahan bakarnya. Menariknya, Chernobyl mengandung sekitar 180 ton atau setara dengan 3.600 kg Uranium-235, berkali-kali lebih besar dari bom Hiroshima.
Jadi, bisa dipahami bahwa radiasi nuklir di Hiroshima dan Nagasaki sebenarnya sudah hilang sendiri seiring waktu. Adapun penyebabnya karena ledakan kala itu tidak sampai menyentuh tanah, sehingga paparan radiasinya berkurang.
Selain itu, jumlah bahan uranium yang dipakai juga tidak sebanyak yang dikeluarkan reaktor Chernobyl. Alhasil, Hiroshima dan Nagasaki bisa bangkit dan kembali menjadi kota sebagaimana umumnya.
Tambahan informasi, situs kota Hiroshima juga menyebutkan bahwa radiasi di Hiroshima dan Nagasaki saat ini setara dengan tingkat radioaktivitas alami yang sangat rendah. Radiasi ini tidak berdampak lagi padatubuhmanusia.
(dan)
Lihat Juga :
tulis komentar anda