Pindah dari Medan ke AS, LAPAN Akui Tak Tahu Prosedur Menangani Meteor

Rabu, 18 November 2020 - 17:19 WIB
Batu Meteor temuan Josua Hutagalung. FOTO/ The Sun
JAKARTA - Beberapa hari ini, ramai dibicarakan seorang pria di Sumatera Utara bernama Josua Hutagalung, menemukan bongkahan batu meteor . Benda luar angkasa yang terbuat dari besi-nikel pallasite yang dilapisi dengan kristal olivin ini diklaim langka dan kini telah diteliti di Amerika Serikat. BACA JUGA - Simpan Benda Angkasa Paling Dicari, Anak Medan Ini Usik Astronom Dunia

Meski begitu, Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, mengatakan, bahwa benda langit itu merupakan meteorit biasa. Menurutnya, Museum Geologi Bandung adalah pihak yang biasa mengidentifikasinya. BACA JUGA- Diteliti di AS, Ini Detail Jenis Batu Meteor Temuan Lae Hutagalung

"Itu batu meteorit biasa. Museum Geologi Bandung yang biasa mengonfirmasinya," jelas Thomas, saat dihubungi SINDOnews, Rabu (18/11/2020). BACA JUGA - Kemungkinan Benda Angkasa yang Jatuh di Medan Lebih dari 1 Sangat Besar

Lebih lanjut, Thomas mengungkapkan, meteorit di Medan merupakan objek yang biasa jatuh dari langit, sama seperti meteroit lainnya. Menurutnya, Museum Geologi Bandung memiliki banyak opsi dari temuan ini, tetapi tak mengetahui prosedur yang akan dilakukan.

"Jadi Museum Geologi biasanya sekadar mengidentifikasi jenis meteorit. Mungkin pula mengoleksinya. Saya tidak tahu prosedurnya," tambah Thomas.



Benda luar angkasa yang terbuat dari besi-nikel pallasite yang dilapisi dengan kristal olivin sangat diinginkan.

Para ahli mengatakan bahwa pasar meteorit oleh mereka yang terpesona oleh ruang angkasa, dan fakta bahwa meteorit sering kali menjadi objek tertua yang pernah ditemukan di Bumi.

Sementara ituAhli batuan luar angkasa yang juga seorang kolektor Jared Collins mengatakan banyak para Selebriti termasuk Steven Spielberg dan Nicolas Cage pernah membeli meteorit di pelelangan dengan harga yang fantastis.

“Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid dan terus terang itu terjadi antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More