Amankah Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil atau Menyusui? Kaum Hawa Wajib Baca!

Kamis, 24 Desember 2020 - 22:15 WIB
"Bahkan jika beberapa mRNA mencapai plasenta, sangat kecil kemungkinannya sesuatu yang berarti dapat menyeberang, meskipun sekali lagi, ini masih perlu dikonfirmasi," kata Gaw.

Bagaimanapun, mRNA tidak dapat menyebabkan infeksi. Demikian pula, berdasarkan cara kerja vaksin dan kecepatan degradasi mRNA. "Kami (juga) tidak mengantisipasi bahwa hal itu akan memengaruhi kesuburan dengan cara apa pun atau memengaruhi awal kehamilan," ucapnya.

Penelitian pada hewan yang dilakukan oleh Moderna juga mengisyaratkan bahwa vaksin tersebut aman sebelum dan selama kehamilan, setidaknya pada tikus. Data yang diserahkan ke FDA menunjukkan pemberian vaksin kepada tikus sebelum kawin atau selama kehamilan tidak mengubah sistem reproduksi mereka, memengaruhi perkembangan embrio atau janin, atau mengganggu perkembangan bayi tikus setelah lahir.

Bagi manusia, vaksin memang membawa risiko efek samping ringan, seperti nyeri saat melihat infeksi, bengkak, atau demam. Salah satu gejala yang harus diwaspadai selama kehamilan khususnya adalah demam setelah vaksinasi. "Karena demam tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran, kata Gaw.

Jika demam memang terjadi, obat penurun demam acetaminophen aman dikonsumsi selama kehamilan, NPR melaporkan. "Namun, secara umum, jika seseorang diketahui memiliki alergi terhadap salah satu bahan vaksin, mereka tidak boleh menerima vaksin itu," tegas Jamieson.

Pertanyaan Tersisa

Salah satu manfaat yang mungkin didapat dari mendapatkan vaksin COVID-19 selama kehamilan adalah janin juga dapat memperoleh kekebalan terhadap virus. Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin berpotensi melewati plasenta. Inilah mengapa vaksinasi Tdap direkomendasikan pada trimester ketiga, misalnya.

"Namun, kami belum tahu apakah antibodi yang diproduksi oleh vaksinasi COVID-19 akan melewati plasenta," tambah Jamieson.

Antibodi ibu juga melewati kolostrum -ASI padat nutrisi yang diproduksi segera setelah lahir- dan ASI normal, sehingga mungkin bayi yang baru lahir dapat memperoleh kekebalan pasif melalui menyusui. Sebuah penelitian kecil menunjukkan ibu menyusui yang telah pulih dari COVID-19 memang membawa antibodi dalam ASI mereka, The Scientist Magazine melaporkan.

"Tetapi tidak diketahui apakah hal yang sama berlaku untuk ibu yang divaksinasi," ujar Gaw seraya mengatakan, UCSF segera meluncurkan studi yang menyelidiki pertanyaan ini.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More