Topeng Suku Maya Ukuran Raksasa Ditemukan di Meksiko
Kamis, 28 Januari 2021 - 07:35 WIB
MEKSIKO - Topeng suku Maya ukuran setinggi orang dewasa ditemukan di sebuah situs arkeologi di negara bagian Yucatan, Meksiko. Topeng tersebut diperkirakan mewakili dewa atau orang dengan tingkat sosial yang tinggi.
Topeng yang ditemukan arkeolog itu dipahat dari material seperti semen dan berasal dari periode sejarah Maya yang dikenal sebagai Praklasik Akhir sekitar tahun 300 SM-250 M). (Baca: Penambang Maroko Temukan Fosil Ikan Purba dengan Gigi Setajam Gergaji)
Penemuan ini dilakukan pada 2017 di situs arkeologi Ucanha, dekat kota modern Motul. Saat ini para peneliti di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) telah bekerja keras untuk memulihkannya.
Topeng ini sejenis patung bercat warna cerah yang diukir. Maya biasanya menempatkan topeng ini di sekitar tangga dengan basis piramidal. Para arkeolog telah menemukan relief serupa di Acanceh dan Izamal, tetapi ini adalah yang pertama di Ucanha.
Penemuan ini merupakan bagian dari penelitian yang sedang berlangsung terhadap gundukan suku Maya yang ditemukan di situs tersebut. (Baca juga: Ilmuwan Menemukan Fakta Baru Semprotan Bisa Ular Kobra)
Untuk menyelamatkannya dari kerusakan, arkeolog terpaksa mengubur kembali topeng tersebut agar strukturnya terlindungi hingga dapat dipelajari kembali. Berdasarkan sampel yang diambil, struktur menunjukkan kerusakan dan digali kembali pada tahun 2018 sehingga arkeolog dapat memulihkannya.
Selama proses restorasi dan konservasi, para arkeolog memperkuat bagian topeng yang rapuh. Mereka juga memindahkan bagian-bagian yang telah dipindahkan kembali ke posisi semula. Mereka juga membersihkan permukaan untuk menonjolkan pola dan warna topeng. (Baca juga: Menhindari Kanibalisme, Belalang Jantan Gunakan Trik Baru Saat Kawin)
Para arkeolog menyelesaikan pekerjaan itu pada 2019, sebelum mengubur kembali topeng itu untuk terakhir kalinya. INAH mengatakan, tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan kelestarian masker di lokasi yang tidak memiliki perlindungan hukum dalam jangka panjang.
Topeng yang ditemukan arkeolog itu dipahat dari material seperti semen dan berasal dari periode sejarah Maya yang dikenal sebagai Praklasik Akhir sekitar tahun 300 SM-250 M). (Baca: Penambang Maroko Temukan Fosil Ikan Purba dengan Gigi Setajam Gergaji)
Penemuan ini dilakukan pada 2017 di situs arkeologi Ucanha, dekat kota modern Motul. Saat ini para peneliti di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) telah bekerja keras untuk memulihkannya.
Topeng ini sejenis patung bercat warna cerah yang diukir. Maya biasanya menempatkan topeng ini di sekitar tangga dengan basis piramidal. Para arkeolog telah menemukan relief serupa di Acanceh dan Izamal, tetapi ini adalah yang pertama di Ucanha.
Penemuan ini merupakan bagian dari penelitian yang sedang berlangsung terhadap gundukan suku Maya yang ditemukan di situs tersebut. (Baca juga: Ilmuwan Menemukan Fakta Baru Semprotan Bisa Ular Kobra)
Untuk menyelamatkannya dari kerusakan, arkeolog terpaksa mengubur kembali topeng tersebut agar strukturnya terlindungi hingga dapat dipelajari kembali. Berdasarkan sampel yang diambil, struktur menunjukkan kerusakan dan digali kembali pada tahun 2018 sehingga arkeolog dapat memulihkannya.
Selama proses restorasi dan konservasi, para arkeolog memperkuat bagian topeng yang rapuh. Mereka juga memindahkan bagian-bagian yang telah dipindahkan kembali ke posisi semula. Mereka juga membersihkan permukaan untuk menonjolkan pola dan warna topeng. (Baca juga: Menhindari Kanibalisme, Belalang Jantan Gunakan Trik Baru Saat Kawin)
Para arkeolog menyelesaikan pekerjaan itu pada 2019, sebelum mengubur kembali topeng itu untuk terakhir kalinya. INAH mengatakan, tujuan dari upaya ini adalah untuk memastikan kelestarian masker di lokasi yang tidak memiliki perlindungan hukum dalam jangka panjang.
(ysw)
tulis komentar anda