Penjelasan Mengapa Ada Orang Masih Positif COVID Setelah Divaksin

Sabtu, 06 Februari 2021 - 00:16 WIB
"Informasi kurang jelas apakah vaksin akan mencegah virus menginfeksi kita dan kita bisa tetap tanpa gejala. Itu masih dalam studi," ungkap William Schaffner, spesialis penyakit menular dan profesor kedokteran pencegahan di Departemen Kebijakan Kesehatan di Universitas Vanderbilt.

“Sejauh yang kami lihat, vaksin ini benar-benar mengubah permainan dalam mencegah penyakit dan bahkan keparahan penyakit,” kata Namandje Bumpus, Direktur Departemen Farmakologi dan Ilmu Molekuler di Universitas Johns Hopkins.

"Tetapi berfokus pada angka kemanjuran tidak menggambarkan keseluruhan gambaran. Karena Anda masih bisa berakhir dengan COVID, tetapi dengan semua indikasi yang muncul bahwa kasus-kasus itu masih kurang parah daripada orang yang tidak divaksinasi dan itu sangat penting," tuturnya.



Pembuat vaksin masih mempelajari apakah vaksin tersebut hanya mencegah orang dari sakit parah atau jika mereka benar-benar melindungi dari infeksi. Jika tidak menunjukkan gejala, Anda masih bisa dites positif COVID-19. Itu juga berarti meskipun Anda telah divaksinasi, Anda juga masih dapat menyebarkan penyakit. Karena itu, yang divaksinasi pun tetap perlu memakai masker.

Seseorang dapat menjadi pembawa asimtomatik dan memiliki virus di saluran hidung mereka. Jadi ketika mereka bernapas atau berbicara atau bersin mereka masih dapat menularkan virus Corona baru kepada orang lain.

Vaksin Tidak Bekerja Secara Retroaktif

Vaksin tidak bekerja secara retroaktif. Anda dapat dites positif karena Anda terinfeksi sebelum Anda mendapatkan vaksin dan belum mengetahuinya. Itulah yang terjadi pada beberapa pekerja perawatan kesehatan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Senin lalu.

Studi ini menemukan bahwa 22 dari 4.081 petugas kesehatan yang divaksinasi dinyatakan positif COVID-19 setelah mendapatkan dosis pertama mereka. Salah satu penulis penelitian, Dr Eyal Leshem dari Sheba Medical Center di Israel, mengatakan, beberapa pekerja yang dites positif sebenarnya terinfeksi COVID sebelum mereka mendapatkan dosis pertama.

Ada kekhawatiran bahwa varian tertentu yang telah menyebar di AS mungkin kurang rentan terhadap perlindungan yang berasal dari vaksin. Data laboratorium pendahuluan menunjukkan vaksin harus memberikan perlindungan, dan pimpinan kesehatan masyarakat ingin agar sebanyak mungkin orang divaksinasi secepat mungkin untuk membatasi peluang virus bermutasi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More