Ilmuwan PBB Salah Hitung, Air Laut Diyakini Naik Lebih Cepat dari Perkiraan

Minggu, 07 Februari 2021 - 22:46 WIB
Dalam studi baru, peneliti meneliti model permukaan laut melalui lensa data historis. Foto/ibsafoundation
JAKARTA - Permukaan air laut kemungkinan akan naik lebih cepat daripada prediksi kebanyakan model iklim . Hal ini merujuk sebuah studi terbaru.

Pada 2019, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), badan ilmiah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melaporkan perubahan iklim, mengatakan, rata-rata permukaan laut global kemungkinan akan naik setidaknya 2,00 kaki (0,61 meter) pada 2100. Tetapi tidak lebih dari 3,61 kaki (1,10 m).

Angka-angka tersebut berasal dari model yang memperhitungkan perubahan iklim dan pemanasan laut, emisi gas rumah kaca yang sedang berlangsung. Serta potensi perubahan dalam perilaku manusia untuk mencegah lebih banyak pemanasan.

Baca Juga: 3 Perkara yang Mempercepat Dikabulkannya Doa

Dalam studi baru ini, peneliti meneliti model permukaan laut melalui lensa data historis. Mereka melihat seberapa cepat permukaan laut naik di masa lalu saat Bumi menghangat dan memperkirakan untuk memprediksi kenaikan permukaan laut pada waktunya. Mereka menemukan bahwa model permukaan laut yang ada cenderung menurunkan kenaikan permukaan laut jika dibandingkan ekstrapolasi yang lebih langsung dari catatan sejarah.



Baca Juga: Peristiwa di Alam Barzakh, Azab atau Nikmat Kubur?

"Perbandingan ini menunjukkan bahwa kemungkinan proyeksi permukaan laut di permukaan laut dalam laporan IPCC baru-baru ini akan terlalu rendah," tulis para peneliti dalam makalah yang diterbitkan 2 Februari di jurnal Ocean Science.

Model iklim saat ini memperhitungkan faktor-faktor seperti perubahan es dan tutupan awan, jumlah panas Matahari yang diserap oleh lautan, dan semua jenis fisika lainnya. Tapi mereka memperhitungkan data historis, kata Kaitlin Hill, matematikawan Universitas Wake Forest yang bekerja pada pemodelan iklim, yang tidak terlibat dalam laporan IPCC atau makalah baru.

"Jika Anda membuat model iklim yang baik, maka jika Anda memasukkan semua proses fisik yang dapat Anda pikirkan ke dalamnya dan menjalankannya untuk periode waktu yang sama saat kami memiliki data historis, model tersebut secara kasar akan meniru (apa yang sebenarnya terjadi)," ungkap Hill kepada Live Science.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More