Angkatan Darat AS Temukan Vaksin SpFN, Diklaim Mampu Lawan Semua Varian COVID-19

Kamis, 23 Desember 2021 - 07:52 WIB
Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan vaksin COVID-19 yang diyakini mampu melawan semua varian virus corona (COVID-19), termasuk omicron. Foto/consumer.healthday
WASHINGTON - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) telah mengembangkan vaksin COVID-19 yang diyakini mampu melawan semua varian virus corona (COVID-19), termasuk omicron . Hasil uji coba Vaksin Spike Ferritin Nanoparticle (SpFN) pada manusia diharapkan dapat diketahui pada akhir bulan.

Uji coba fase I pada manusia dimulai pada April 2021 terhadap 72 orang untuk mengetahui efektivitas Vaksin SpFN. Sebelumnya dari studi laboratorium menunjukkan bahwa vaksin baru ini mampu melindungi monyet paparan virus COVID-19 dan menginduksi respons antibodi yang sangat kuat terhadap berbagai varian utama yang muncul selama pandemi. (Baca juga; Omicron Mengamuk di Inggris, Tembus 100 Ribu Kasus dalam Sehari )

"Strategi kami adalah mengembangkan teknologi vaksin 'pan-coronavirus' untuk memberikan perlindungan yang aman, efektif, dan tahan lama terhadap berbagai jenis dan spesies virus corona," kata Kayvon Modjarrad, MD, salah satu penemu vaksin SpFN dan direktur Emerging Cabang Penyakit Menular di Institut Penelitian Angkatan Darat Walter Reed, dikutip SINDOnews dari laman consumer.healthday, Kamis (23/12/2021). (Baca juga; Afrika Selatan Telah Melewati Puncak Wabah Omicron )

Modjarrad menjelaskan, pengulangan yang teratur dan lonjakan protein pada virus corona pada nanopartikel multifaset dapat merangsang kekebalan. Vaksin ini menerjemahkan ke dalam perlindungan yang lebih luas secara signifikan. (Baca juga; Susul Moderna dan Pfizer, AstraZeneca Ikut Kembangkan Vaksin COVID-19 Khusus Omicron )

Vaksin SpFN, menurut artikel di situs berita keamanan nasional Defense One, menggunakan protein berbentuk seperti bola sepak. Masing-masing dari 24 wajah molekul berbeda dapat membawa protein berbeda yang diambil dari varian unik COVID-19. “Ini menciptakan respons imun yang luas terhadap virus corona,” tulis Defense One.
(wib)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More