Wow, Sampah Sisa Sayur dan Buah-Buahan Bisa Diubah Jadi Hand Sanitizer

Jum'at, 25 Februari 2022 - 10:11 WIB
Pada minggu pertama proses fermentasi, lanjut Suharti, wadah tersebut harus dibuka untuk mengeluarkan gas yang ada di dalamnya.

Kemudian, wadah harus dibuka kembali pada usia 30 hari untuk melepaskan gas dan mengecek keberhasilan proses fermentasi.

Kegagalan fermentasi biasanya terjadi akibat udara yang tidak bersih sehingga dianjurkan untuk menyimpan fermentasi jauh dari tempat sampah.

”Alkohol yang tercipta pada minggu pertama proses fermentasi berubah menjadi asam asetat secara alami. Setelah proses fermentasi selesai, eco-enzim yang telah dihasilkan dicampur air dengan perbandingan 1:400, yaitu 1ml eco-enzim untuk 400ml air,” papar Suharti.

Selain lebih ramah lingkungan karena tidak mengandung bahan kimia, riset dari Department of Chemical Engineering, National Institute of Technology Tiruchirappalli, India, menyebutkan limbah rumah tangga yang difermentasi juga berpotensi menghasilkan metana atau hidrogen yang berfungsi sebagai antiseptik.

Artinya, efektivitasnya akan setara dengan produk antiseptik berbahan dasar alkohol.



”Ke depan, menggunakan metode yang sama, kami berencana memproduksi pengharum ruangan dari ekstrak bunga, kulit jeruk, dan bahan alami lainnya. Eco-enzim yang dihasilkan dari bahan-bahan alami tersebut juga memiliki fungsi lain yakni sebagai penghilang kuman,” tandasnya.

Melansir data dari Kementerian Kesehatan, hand sanitizer menjadi salah satu komoditas yang penjualannya meningkat selama masa pandemi selain masker dan thermometer.

Peningkatan permintaan penyanitasi tangan tercatat naik sekitar 955 persen sejak Februari 2020. Di awal pandemi, produk penyanitasi tangan juga sempat dilanda kelangkaan.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More