Kandungan Bom Atom di Balik Hancurnya Hiroshima dan Nagasaki
Minggu, 27 Februari 2022 - 00:03 WIB
TOKYO - Bom atom berhasil diledakkan pada akhir masa Perang Dunia II di Hiroshima dan Nagasaki. Senjata nuklir dengan menggunakan bom atom adalah senjata pemusnah massal yang mendapatkan energi dari hasil reaksi fisi nuklir.
Senjata nuklir pernah dua kali digunakan yaitu pada kejadian Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang masing-masing diberi nama Fat Man dan Little Boy. Bahan baku yang dimuat ke dalam bom jenis ini adalah uranium dan plutonium.
Dilansir dari Britannica, bom atom bernama ‘Little Boy’ itu dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945 terbuat dari uranium.
Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dengan jumlah bahan bakar 64 kg uranium dan menghasilkan daya ledak setara 15 ribu ton TNT. Ledakan ini menghancurkan 11,4 km persegi (4,4 mil persegi) wilayah yang berpenduduk 343.000 jiwa ini.
Diketahui, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima berhasil menewaskan ratusan ribu orang. sekitar 70 ribu orang tewas seketika, dan pada akhir tahun jumlah kematian telah melampaui 100 ribu jiwa.
Selain itu, lebih dari 67 persen bangunan kota hancur atau rusak. Penggunaan uranium sebagai bahan baku senjata nuklir jelas menimbulkan banyak dampak negatif.
Sedangkan, bom atom berikutnya yang diledakkan adalah jenis plutonium. Bom atom bernama ‘Fat Man’ itu dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, menghasilkan ledakan setara dengan 21 ribu ton TNT.
Ukuran Nagasaki yang lebih kecil mengurangi kerusakan jiwa dan harta benda. Diketahui sebanyak 39.000 orang tewas dan 25.000 terluka. Selain itu, sekitar 40 persen bangunan kota hancur atau rusak parah.
Daya rusak yang diakibatkan oleh senjata nuklir seperti bom atom sangat besar dan dapat menewaskan puluhan sampai ratusan ribu korban jiwa.
Kerusakan yang terjadi bukan hanya bersumber dari ledakan, namun juga karena pelepasan radiasi nuklir yang berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia.
Senjata nuklir pernah dua kali digunakan yaitu pada kejadian Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, yang masing-masing diberi nama Fat Man dan Little Boy. Bahan baku yang dimuat ke dalam bom jenis ini adalah uranium dan plutonium.
Dilansir dari Britannica, bom atom bernama ‘Little Boy’ itu dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang, pada tanggal 6 Agustus 1945 terbuat dari uranium.
Bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dengan jumlah bahan bakar 64 kg uranium dan menghasilkan daya ledak setara 15 ribu ton TNT. Ledakan ini menghancurkan 11,4 km persegi (4,4 mil persegi) wilayah yang berpenduduk 343.000 jiwa ini.
Diketahui, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima berhasil menewaskan ratusan ribu orang. sekitar 70 ribu orang tewas seketika, dan pada akhir tahun jumlah kematian telah melampaui 100 ribu jiwa.
Selain itu, lebih dari 67 persen bangunan kota hancur atau rusak. Penggunaan uranium sebagai bahan baku senjata nuklir jelas menimbulkan banyak dampak negatif.
Sedangkan, bom atom berikutnya yang diledakkan adalah jenis plutonium. Bom atom bernama ‘Fat Man’ itu dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, menghasilkan ledakan setara dengan 21 ribu ton TNT.
Ukuran Nagasaki yang lebih kecil mengurangi kerusakan jiwa dan harta benda. Diketahui sebanyak 39.000 orang tewas dan 25.000 terluka. Selain itu, sekitar 40 persen bangunan kota hancur atau rusak parah.
Daya rusak yang diakibatkan oleh senjata nuklir seperti bom atom sangat besar dan dapat menewaskan puluhan sampai ratusan ribu korban jiwa.
Kerusakan yang terjadi bukan hanya bersumber dari ledakan, namun juga karena pelepasan radiasi nuklir yang berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia.
(wbs)
tulis komentar anda