Bahan Radioaktif Chernobyl Dijarah, Bisa Digunakan Bikin Bom Kotor

Kamis, 31 Maret 2022 - 18:19 WIB
Sejumlah bahan radioaktif di pembangkit listrik Chernobyl hilang dicuri dampak perang Rusia Ukraina. Foto/Live Science
KIEV - Sejumlah bahan radioaktif di pembangkit listrik Chernobyl hilang dicuri dampak perang Rusia Ukraina. Para penjarah mengambil potongan-potongan limbah radioaktif, yang secara teoritis dapat digunakan untuk membuat bom kotor.

Penjarah mencuri bahan radioaktif dari laboratorium pemantauan radiasi di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang sudah tidak beroperasi. Tampaknya ada risiko bahan ini akan digunakan sebagai senjata berbahaya yang disebut bom kotor.

Anatolii Nosovskyi, Direktur Institute for Safety Problems of Nuclear Power Plants (ISPNPP) di Kyiv, mengatakan potongan-potongan limbah radioaktif itu secara teoritis dapat digunakan untuk membuat bom kotor. Selain itu, dapat digunakan sebagai perangkat yang menggabungkan bahan radioaktif dengan bahan peledak konvensional.



“Mereka juga bisa menggesek isotop radioaktif – unsur kimia radioaktif dengan jumlah neutron yang berbeda dalam intinya – yang biasanya digunakan untuk mengkalibrasi instrumen di laboratorium pemantauan,” kata Nosovskyi kepada Live Science, Kamis (31/3/2022).



Pencurian bahan radioaktif diketahui pada 25 Maret 2022. Para ilmuwan baru mengonfirmasi laporan ini dengan syarat anonim. Seorang ilmuwan ISPNPP kepada Live Science mengatakan kejadian itu "akurat berdasarkan informasi yang tersedia."

Bruno Merk, Ketua Penelitian dalam Pemodelan Komputasi untuk Teknik Nuklir di University of Liverpool mengatakan, bahan yang dicuri tidak dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir, karena tidak mengandung plutonium atau uranium.

“Saya tidak melihat bahwa risikonya lebih tinggi daripada sebelum Rusia menyerbu Ukraina. Sumber radioaktif ini dapat Anda curi di setiap rumah sakit. Akan selalu ada kemungkinan bagi seseorang untuk menyelinap masuk dan mencuri sesuatu,” katanya kepada New Scientist.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More