Kelahiran Sang Garuda dari Timur, Taman Nasional Tambora Sambut Kehadiran Anak Elang Flores

Minggu, 03 April 2022 - 15:47 WIB




Dikutip dari laman Indonesia.go.id, saat ini populasinya terancam akibat ulah perburuan yang tinggi, diperkirakan antara 100 hingga 240 individu dewasa. Data Badan Konservasi Dunia IUCN (International Union for Conservation of Nature) menetapkannya elang flores sebagai jenis Kritis (Critically Endangered/CR).

Sementara itu, dari data Pemerintah Kabupaten Ende yang disampaikan Bupati Marsel Petu pada April 2019, populasi Elang Flores di kawasan Taman Nasional Kelimutu, Flores, Nusa Tenggara Timur semakin terancam dan tersisa hanya tinggal 10 ekor.

Bagi masyarakat setempat, yang sebagian besar masyarakat Flores merupakan suku Manggarai yang kebanyakan dapat mengenali banyak jenis elang. Mereka menamai Elang Flores sebagai Ntangis.

Mereka juga menamai sejumlah kecil elang seperti Jumburiang untuk Elang Bonelli’s (Hieratus fasciatus) dan Lawang ntangis untuk Brahminy Kite (Halistur Indus). Suku Manggarai di bagian barat Flores menganggap bahwa Elang Flores sebagai toem atau empo, leluhur manusa, dan tidak boleh disiksa, dibunuh, atau ditangkap (Trainor & Lesmana 2000).
(wib)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More