Gletser Es di Swiss Meleleh Parah, Ilmuwan Pastikan Kondisi Bumi Genting
Jum'at, 30 September 2022 - 16:48 WIB
Panas terus menerus antara Mei dan September semakin menghancurkan es gletser.
Pada pertengahan bulan, lapisan es yang dulunya sangat tebal menutupi celah antara gletser Scex Rouge dan Tsanfleuron telah benar-benar mencair, memperlihatkan batuan gundul yang telah membeku setidaknya sejak zaman Romawi.
Keseriusan situasi ini dibuktikan dengan runtuhnya gletser Marmolada di Pegunungan Alpen Italia pada awal Juli, yang merenggut nyawa 11 orang.
Menurut Huss, air lelehan glasial pada bulan Juli dan Agustus saja mampu menyediakan cukup air tahun ini untuk mengisi penuh semua waduk di Pegunungan Alpen.
"Namun, jika Swiss mengalami kondisi meteorologi seperti tahun ini dalam 50 tahun ke depan, dampaknya akan lebih buruk. Ini karena dalam 50 tahun, kami memprediksi hampir semua gletser akan hilang, sehingga tidak bisa menyediakan air selama musim panas yang kering," jelasnya.
Pada pertengahan bulan, lapisan es yang dulunya sangat tebal menutupi celah antara gletser Scex Rouge dan Tsanfleuron telah benar-benar mencair, memperlihatkan batuan gundul yang telah membeku setidaknya sejak zaman Romawi.
Keseriusan situasi ini dibuktikan dengan runtuhnya gletser Marmolada di Pegunungan Alpen Italia pada awal Juli, yang merenggut nyawa 11 orang.
Menurut Huss, air lelehan glasial pada bulan Juli dan Agustus saja mampu menyediakan cukup air tahun ini untuk mengisi penuh semua waduk di Pegunungan Alpen.
"Namun, jika Swiss mengalami kondisi meteorologi seperti tahun ini dalam 50 tahun ke depan, dampaknya akan lebih buruk. Ini karena dalam 50 tahun, kami memprediksi hampir semua gletser akan hilang, sehingga tidak bisa menyediakan air selama musim panas yang kering," jelasnya.
(wbs)
tulis komentar anda