Meskipun Bergerak Sangat Lambat, Kungkang Mampu Bertahan 64 Juta Tahun
Sabtu, 08 Oktober 2022 - 17:38 WIB
Agar tidak terjatuh dari pepohonan di hutan tropis yang menjadi habitat terbaiknya, kungkang tentu harus bergerak perlahan. Kungkang harus benar-benar memastikan pohon atau dahan yang dirambati benar-benar kokoh.
“Anda tidak dapat berlarian di pepohonan jika Anda tidak dapat melihat ke mana Anda pergi. Anda akan jatuh dan mati! Kelambatan adalah satu-satunya pilihan bagi kungkang!” tulis slothconservation
Kungkang bergerak lambat karena metabolisme tubuhnya juga lambat dan ini cocok untuk menghemat energi. Metabolisme yang lambat juga mendukung pola makan kungkang yang gemar mengonsumsi dedaunan yang rendah kalori.
Dengan metabolisme yang lambat, kungkang yang memiliki fisiologi heterotermik (tidak memiliki kontrol baik pada suhu tubuh), mampu bertahan ketika cuaca menjadi sangat dingin. Sebab, ketika suhu tubuh mencapai titik terendah sekitar 20 derajat celcius, biasanya hewan menjadi lumpuh.
Tentu ini mendukung kungkang yang dikenal sebagai mamalia arboreal, menghabiskan sebagian besar waktu hidup di antara dahan pohon di bagian kanopi hutan hujan, bertahan hidup. Habitat kungkang lebih banyak ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan.
Kungkang saat terancam, mereka sepenuhnya mengandalkan kemampuan kamuflase untuk bertahan dari pemangsanya, berkat ganggang yang tumbuh di bulu-bulunya. Bahkan dengan gerak yang lambat, kungkang menjadi tidak menarik bagi sejumlah predator yang mengincar mangsa yang lincah.
Sistem pertahanan ini efektif bagi kungkang. Sebab, mayoritas predatornya adalah kucing besar dan burung-burung pemangsa seperti elang yang mengandalkan penglihatan untuk berburu.
Menurut laman Restorasi Ekosistem Riau (Rekoforest) Kungkang juga dikenal sebagai satu-satunya primata beracun di dunia. Mulut dan lipatan sikunya mengandung racun yang cukup kuat untuk mengusir pemangsa.
“Anda tidak dapat berlarian di pepohonan jika Anda tidak dapat melihat ke mana Anda pergi. Anda akan jatuh dan mati! Kelambatan adalah satu-satunya pilihan bagi kungkang!” tulis slothconservation
Kungkang bergerak lambat karena metabolisme tubuhnya juga lambat dan ini cocok untuk menghemat energi. Metabolisme yang lambat juga mendukung pola makan kungkang yang gemar mengonsumsi dedaunan yang rendah kalori.
Dengan metabolisme yang lambat, kungkang yang memiliki fisiologi heterotermik (tidak memiliki kontrol baik pada suhu tubuh), mampu bertahan ketika cuaca menjadi sangat dingin. Sebab, ketika suhu tubuh mencapai titik terendah sekitar 20 derajat celcius, biasanya hewan menjadi lumpuh.
Tentu ini mendukung kungkang yang dikenal sebagai mamalia arboreal, menghabiskan sebagian besar waktu hidup di antara dahan pohon di bagian kanopi hutan hujan, bertahan hidup. Habitat kungkang lebih banyak ditemukan di Amerika Tengah dan Selatan.
Kungkang saat terancam, mereka sepenuhnya mengandalkan kemampuan kamuflase untuk bertahan dari pemangsanya, berkat ganggang yang tumbuh di bulu-bulunya. Bahkan dengan gerak yang lambat, kungkang menjadi tidak menarik bagi sejumlah predator yang mengincar mangsa yang lincah.
Sistem pertahanan ini efektif bagi kungkang. Sebab, mayoritas predatornya adalah kucing besar dan burung-burung pemangsa seperti elang yang mengandalkan penglihatan untuk berburu.
Menurut laman Restorasi Ekosistem Riau (Rekoforest) Kungkang juga dikenal sebagai satu-satunya primata beracun di dunia. Mulut dan lipatan sikunya mengandung racun yang cukup kuat untuk mengusir pemangsa.
tulis komentar anda