Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Laut Bering, Bikin Sedih Nasib Nelayan

Jum'at, 21 Oktober 2022 - 11:22 WIB
Ahli biologi kelautan menyebut lapisan air dingin ini sebagai "kolam dingin. Banyak ikan dan jenis kehidupan laut lainnya menghindari kolam dingin, tetapi untuk kepiting salju remaja, itu adalah tempat perlindungan. Dengan hampir tidak ada pemangsa yang mau menjelajah ke perairan dingin lapisan ini, kepiting muda dapat tumbuh dengan tenang.

Namun akhir-akhir ini perlindungan itu telah berkurang. Rekam gelombang panas pada tahun 2016, 2018 dan 2019 menghambat pembentukan kolam dingin di Laut Bering, membuat bayi kepiting rentan terhadap predator. Terlebih lagi, kata Westphal, air yang lebih hangat kemungkinan mempercepat metabolisme kepiting dewasa, menyebabkan mereka kelaparan.

Ketika perubahan iklim antropogenik berlangsung selama beberapa dekade ke depan, jenis gelombang panas ini diproyeksikan menjadi lebih umum. Selain perubahan iklim, beberapa praktik penangkapan ikan komersial mungkin telah berkontribusi pada penurunan tajam jumlah kepiting.

Kapal pukat yang menargetkan spesies laut lainnya di Laut Bering sering bertemu, menangkap, dan membuang kepiting salju yang tidak diinginkan sebagai "bycatch". Ketika nelayan kepiting salju mengangkut hasil tangkapan, mereka membuang kepiting yang dianggap terlalu kecil, terlalu muda, atau yang cangkangnya berubah warna atau rusak dalam beberapa cara.



Kadang-kadang kepiting selamat dari keterkejutan karena tiba-tiba diangkut ke permukaan dan kemudian dilemparkan kembali ke air, tetapi seringkali tidak. Pada tahun 2020, ADFG memperkirakan bahwa lebih dari 30% dari semua kepiting salju yang ditangkap dan dibuang kembali ke Laut Bering mati.



Penilaian NOAA 2021 untuk kepiting salju Laut Bering menguatkan temuan suram ini, dengan kematian kepiting salju meningkat tahun itu dan populasi anjlok. Kepiting adalah bisnis besar di Alaska. Pembatalan musim kepiting tahun ini dan ketidakpastian masa depan kepiting salju Laut Bering dapat memiliki implikasi dramatis bagi industri, yang mengumpulkan sekitar USD280 juta pada tahun 2016 dan bagi banyak nelayan lokal yang bergantung pada kepiting salju untuk mata pencaharian mereka.

“Orang-orang akan bangkrut dan mereka tidak akan bisa memberi makan keluarga mereka,” kata Jamie Goen, direktur eksekutif Alaska Bering Sea Crabbers, mengatakan kepada KIMA-TV, sebuah stasiun televisi di Yakima, Washington.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More