Gunung Es Terbesar di Dunia Terlepas dari Antartika, Hanyut Menuju Samudra Pasifik
Rabu, 09 November 2022 - 06:59 WIB
Data yang dikumpulkan oleh Pusat Es Nasional AS pada bulan Juni mengungkapkan bahwa ukuran A-76A hampir persis sama seperti ketika retak dari gunung induknya lebih dari setahun lalu. Namun, kondisinya itu tidak mungkin tetap utuh karena Drake Passage dikenal sebagai jalur kematian gunung es.
Alasan utamanya adalah Arus Circumpolar Antartika (ACC), itu satu-satunya arus yang mengalir sepenuhnya di seluruh dunia, dan mengandung lebih banyak air daripada arus lainnya di Bumi. ACC, yang membentang dari barat ke timur melalui Drake Passage, mengangkut antara 95 dan 150 juta meter kubik air setiap detik.
Akibatnya, gunung es yang terlepas dan memasuki Lintasan Drake dengan cepat diseret menjauh dari Antartika dan dibuang ke perairan yang lebih hangat, sehingga segera mencair. ACC bukan satu-satunya arus laut yang membantu menentukan nasib gunung es.
Arus lain yang lebih kecil juga memainkan peran kunci dalam distribusi dan penghancuran massa es yang terlepas. Namun, para peneliti masih mencoba memahami dengan tepat bagaimana caranya.
Saat ini belum diketahui secara jelas berapa lama A-76A akan tetap berada di Lintasan Drake dan di mana akan berakhir. Termasuk berapa lama akan bertahan setelah arus turbulen melemparkan massa es ke utara.
Alasan utamanya adalah Arus Circumpolar Antartika (ACC), itu satu-satunya arus yang mengalir sepenuhnya di seluruh dunia, dan mengandung lebih banyak air daripada arus lainnya di Bumi. ACC, yang membentang dari barat ke timur melalui Drake Passage, mengangkut antara 95 dan 150 juta meter kubik air setiap detik.
Akibatnya, gunung es yang terlepas dan memasuki Lintasan Drake dengan cepat diseret menjauh dari Antartika dan dibuang ke perairan yang lebih hangat, sehingga segera mencair. ACC bukan satu-satunya arus laut yang membantu menentukan nasib gunung es.
Arus lain yang lebih kecil juga memainkan peran kunci dalam distribusi dan penghancuran massa es yang terlepas. Namun, para peneliti masih mencoba memahami dengan tepat bagaimana caranya.
Saat ini belum diketahui secara jelas berapa lama A-76A akan tetap berada di Lintasan Drake dan di mana akan berakhir. Termasuk berapa lama akan bertahan setelah arus turbulen melemparkan massa es ke utara.
(wib)
tulis komentar anda