Gunung Es Terbesar di Dunia Terlepas dari Antartika, Hanyut Menuju Samudra Pasifik

Rabu, 09 November 2022 - 06:59 WIB
Gunung es terbesar di dunia yang diberi kode A-76A terlepas dari Antartika dan melayang-layang memasuki Drake Passage, jalur yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Foto/ESA/Earth Observation/Live Science
WASHINGTON - Gunung es terbesar di dunia yang diberi kode A-76A terlepas dari Antartika dan melayang-layang memasuki Drake Passage, jalur yang menghubungkan Samudra Pasifik dan Atlantik. Gunung es A-76A ini berbentuk lempengan raksasa berukuran panjang 135 kilometer dan lebar 26 km.

Ini adalah fragmen terbesar dari gunung es terbesar sebelumnya di dunia, yaitu Rhode Island A-76, yang pecah dari sisi barat Ronne Ice Shelf Antartika pada Mei 2021. Kemudian retak menjadi tiga bagian, yaitu A-76A, A-76B, dan A-76C.

Sebuah citra satelit baru menunjukkan bahwa gunung es terbesar di dunia, A-76A, telah memasuki Drake Passage. Ini merupakan jalur air yang berisi arus laut yang bergerak cepat yang akan mengirim gunung es besar itu yang menghubungkan samudera Pasifik dan Atlantik.



Posisinya antara Cape Horn di Afrika Selatan dan Kepulauan Shetland Selatan di utara Semenanjung Antartika. Penampakan gunung es A-76A yang terlepas itu terekam pada 31 Oktober 2022 oleh satelit Terra NASA dan dirilis secara online pada 4 November oleh Earth Observatory NASA.



Gambar tersebut menunjukkan bahwa gunung es A-76A saat ini berada di antara Pulau Gajah dan Kepulauan South Orkney. Namun, lintasannya mengisyaratkan akan menuju lebih jauh ke utara ke jalur air pada beberapa minggu ke depan.

Biasanya, ketika gunung es melayang ke Drake Passage, mereka dengan cepat terseret ke timur oleh arus laut yang kuat, sebelum dihempaskan ke utara ke perairan yang lebih hangat. “Di sini, biasanya mereka akan segera meleleh,” kata Earth Observatory dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Rabu (9/11/2022).

Hingga saat ini, A-76A telah menempuh jarak sekitar 2.000 meter sejak lepas dari Semenanjung Antartika pada tahun 2021. Gunung ini telah berhasil menghindari kehilangan lapisan es yang cukup besar selama perjalanannya sejauh ini.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More