Pemandangan Aneh Titan Bikin Ilmuwan Bergetar, Bulan Terbesar Saturnus Berselimut Metana
Jum'at, 02 Desember 2022 - 12:54 WIB
FLORIDA - Teleskop Luar Angkasa James Webb menangkap pemandangan teraneh dari Titan yang menggetarkan para ilmuwan. Bulan paling besar dari planet Saturnus ini berselimut awan metana.
Titan adalah dunia yang aneh, meskipun sedikit mirip Bumi. Daratannya tersusun atas es, sungai dan laut dipenuhi metana cair dan hidrokarbon lainnya. Atmosfer tebal dan berkabut, dihiasi awan metana.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengamati dua dari awan tersebut selama pengamatan pada 4 November 2022. Pemandangan Titan yang sedang musim berawan ini menggetarkan para ilmuwan.
“Fantastis! Senang melihat awan dan tanda albedo yang jelas,” tulis Heidi Hammel, seorang ilmuwan planet di Asosiasi Universitas untuk Penelitian Astronomi dan pimpinan proyek untuk sistem tata surya JWST dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (2/12/2022).
Conor Nixon, seorang astronom di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, mengatur agar JWST menghabiskan total 15 jam di tahun pertamanya untuk mempelajari Titan. Secara khusus, tim Nixon ingin mempelajari atmosfer Titan, antara lain bertujuan untuk memetakan distribusi kabut dan mengidentifikasi gas-gas baru.
Para ilmuwan sangat senang dengan data yang dikirim JWST kepada mereka. “Sekilas, ini sungguh luar biasa. Kurasa kita sedang melihat awan!” tulis Sebastien Rodriguez, seorang astronom di Universite Paris Cite.
Saat mempelajari data, para peneliti mengidentifikasi dua awan yang menarik di atas Kraken Mare, laut terbesar di Titan. Para ilmuwan segera terinspirasi untuk menemukan cara untuk memeriksa kembali awan tersebut untuk memahami bagaimana berubah dari waktu ke waktu.
Titan adalah dunia yang aneh, meskipun sedikit mirip Bumi. Daratannya tersusun atas es, sungai dan laut dipenuhi metana cair dan hidrokarbon lainnya. Atmosfer tebal dan berkabut, dihiasi awan metana.
Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengamati dua dari awan tersebut selama pengamatan pada 4 November 2022. Pemandangan Titan yang sedang musim berawan ini menggetarkan para ilmuwan.
“Fantastis! Senang melihat awan dan tanda albedo yang jelas,” tulis Heidi Hammel, seorang ilmuwan planet di Asosiasi Universitas untuk Penelitian Astronomi dan pimpinan proyek untuk sistem tata surya JWST dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (2/12/2022).
Conor Nixon, seorang astronom di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, mengatur agar JWST menghabiskan total 15 jam di tahun pertamanya untuk mempelajari Titan. Secara khusus, tim Nixon ingin mempelajari atmosfer Titan, antara lain bertujuan untuk memetakan distribusi kabut dan mengidentifikasi gas-gas baru.
Para ilmuwan sangat senang dengan data yang dikirim JWST kepada mereka. “Sekilas, ini sungguh luar biasa. Kurasa kita sedang melihat awan!” tulis Sebastien Rodriguez, seorang astronom di Universite Paris Cite.
Saat mempelajari data, para peneliti mengidentifikasi dua awan yang menarik di atas Kraken Mare, laut terbesar di Titan. Para ilmuwan segera terinspirasi untuk menemukan cara untuk memeriksa kembali awan tersebut untuk memahami bagaimana berubah dari waktu ke waktu.
Baca Juga
tulis komentar anda