Buntut Pemilihan V-280 Valor Gantikan Helikopter Black Hawk, Sikorsky Protes Defiant X Diabaikan

Kamis, 29 Desember 2022 - 22:05 WIB
Sikorsky, dimiliki oleh Lockheed Martin, bekerja sama dengan Boeing telah menawarkan helikopter koaksial kompleks Defiant X (SB-1 Defiant) dalam program FLRAA untuk Angkatan Darat AS. Foto/Wikipedia/Sikorsky/Bell
WASHINGTON - Pemilihan pesawat Bell V-280 Valor sebagai pengganti helikopter UH-60 Black Hawk oleh Angkatan Darat Amerika Serikat berbuntut panjang. Sikorsky yang ikut dalam program Future Long Range Assault Aircraft (FLRAA) protes karena helikopter Defiant X buatannya diabaikan.

Sikorsky, dimiliki oleh Lockheed Martin, bekerja sama dengan Boeing telah menawarkan helikopter koaksial kompleks Defiant X (SB-1 Defiant) dalam program FLRAA untuk Angkatan Darat AS. Namun, Angkatan Darat AS memiliki pesawat tiltrotor canggih buatan Bell, yaitu V-280 valor awal bulan ini.

Keputusan itu membuat Sikorsky mengajukan protes pada 28 Desember 2022, sehingga secara otomatis menghentikan sementara pekerjaan pada program FLRAA. Pengajuan protes ini akan menghentikan pengerjaan pesawat V-280 Valor hingga 100 hari, meskipun tidak menjamin mengubah keputusan yang ditetapkan.



“Berdasarkan tinjauan menyeluruh atas informasi dan umpan balik yang diberikan oleh Angkatan Darat, Lockheed Martin Sikorsky, atas nama Tim DEFIANT, menentang keputusan FLRAA,” kata Presiden Sikorsky Paul Lemmo dikutip SINDOnews dari laman The War Zone, Kamis (29/12/2022).



Lemmo dalam pernyataan mengatakan, bahwa helikopter Defiant X (SB-1 Defiant) adalah pesawat transformasional yang dibutuhkan Angkatan Darat untuk menyelesaikan misi kompleks saat ini dan di masa depan. “Misi FLRAA penting bagi Angkatan Darat dan bangsa kita untuk mendapatkan solusi yang paling mampu, terjangkau, dan berisiko paling rendah,” ujarnya.



Dalam program FLRAA atau pengadaan Pesawat Serbu Jarak Jauh Masa Depan, Sikorsky yang bekerja sama dengan Boeing menawarkan konsep helikopter majemuk dengan rotor koaksial kaku. Helikopter yang disebut SB-1 Defiant menggunakan dua mesin turboshaft Honeywell T55, dan pertama kali terbang pada 21 Maret 2019.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More