Jumlah Rusa Menyusut di Alaska, Serigala Mangsa Berang-Berang Laut
loading...
A
A
A
JUNEAU - Serigala (Canis lupus) di Alaska sudah memburu dan memangsa berang-berang laut sebagai makanan utama, setelah jumlah rusa menyusut. Kondisi ini mengkhawatirkan karena bisa membuat populasi berang-berang laut terancam punah.
Studi terbaru mengungkapkan bawa mulai tahun 2013 serigala yang mendiami pulau seluas 52 Kilometer Persegi yang terletak 65 Km di barat Juneau, Alaska , memangsa berang-berang laut (Enhydra lutris). Ini menunjukkan bahwa menyusutnya jumlah rusa membuat serigala beradaptasi mencari sumber makanan baru, yaitu berang-berang laut.
“Mereka tidak hanya memulung berang-berang laut yang mati atau sekarat, mereka menguntit, memburu, dan membunuh, untuk menyantapnya,” kata Gretchen Roffler, ahli biologi penelitian satwa liar di Departemen Ikan dan Permainan Alaska dikutip dari laman Live Science, Rabu (25/1/2023).
Dalam jurnal Prosiding Academy of Sciences National yang diterbitkan 23 Januari 2023, diungkapkan para ilmuwan telah melacak sekelompok serigala sejak 2015 untuk mengetahui bagaimana serigala beradaptasi untuk makan berang -berang. Untuk mempelajari kebiasaan makan serigala, para peneliti menempelkan GPS pada beberapa ekor serigala.
Para peneliti mengumpulkan 689 sampel Wolf Scat, yang sebagian besar ditemukan berserakan di sepanjang garis pantai pulau itu. Dengan menganalisis DNA di SCAT, tim dapat mengidentifikasi serigala itu berasal dan apa yang telah mereka makan.
Diketahui antara tahun 2015 dan 2020, konsumsi rusa turun dari 75% menjadi hanya 7% yang dimangsa serigala. Konsumsi otters laut atau berang-berang laut meningkat dari 25% menjadi 57% yang dimakan serigala pada waktu yang sama.
Data kerah GPS juga mengkonfirmasi bahwa serigala tidak meninggalkan pulau untuk berburu di tempat lain. “Hal yang benar -benar mengejutkan saya adalah bahwa berang -berang laut menjadi mangsa utama serigala di pulau ini,” kata Roffler.
Penelitian ini dilakukan setelah ditemukan pola makan tak terduga dari serigala di Pulau Pleasant, Alaska yang diterbitkan pada tahun 2021 dalam jurnal Ecosphere. Para ilmuwan belum mempelajari interaksi antara serigala dan berang -berang laut di Alaska karena dua spesies belum tumpang tindih selama sekitar 200 tahun.
Selama abad ke -19 dan ke -20, perdagangan bulu mengakibatkan populasi berang-berang laut di kawasan itu diambang kepunahan. Kemudian, populasi berang-berang laut mulai meningkat dalam beberapa dekade terakhir, setelah dilakukan langkah perlindungan. Namun, dengan meningkatnya perburuan dan konsumsi serigala, maka populasi berang-berang laut kembali terancam.
Studi terbaru mengungkapkan bawa mulai tahun 2013 serigala yang mendiami pulau seluas 52 Kilometer Persegi yang terletak 65 Km di barat Juneau, Alaska , memangsa berang-berang laut (Enhydra lutris). Ini menunjukkan bahwa menyusutnya jumlah rusa membuat serigala beradaptasi mencari sumber makanan baru, yaitu berang-berang laut.
“Mereka tidak hanya memulung berang-berang laut yang mati atau sekarat, mereka menguntit, memburu, dan membunuh, untuk menyantapnya,” kata Gretchen Roffler, ahli biologi penelitian satwa liar di Departemen Ikan dan Permainan Alaska dikutip dari laman Live Science, Rabu (25/1/2023).
Dalam jurnal Prosiding Academy of Sciences National yang diterbitkan 23 Januari 2023, diungkapkan para ilmuwan telah melacak sekelompok serigala sejak 2015 untuk mengetahui bagaimana serigala beradaptasi untuk makan berang -berang. Untuk mempelajari kebiasaan makan serigala, para peneliti menempelkan GPS pada beberapa ekor serigala.
Para peneliti mengumpulkan 689 sampel Wolf Scat, yang sebagian besar ditemukan berserakan di sepanjang garis pantai pulau itu. Dengan menganalisis DNA di SCAT, tim dapat mengidentifikasi serigala itu berasal dan apa yang telah mereka makan.
Diketahui antara tahun 2015 dan 2020, konsumsi rusa turun dari 75% menjadi hanya 7% yang dimangsa serigala. Konsumsi otters laut atau berang-berang laut meningkat dari 25% menjadi 57% yang dimakan serigala pada waktu yang sama.
Data kerah GPS juga mengkonfirmasi bahwa serigala tidak meninggalkan pulau untuk berburu di tempat lain. “Hal yang benar -benar mengejutkan saya adalah bahwa berang -berang laut menjadi mangsa utama serigala di pulau ini,” kata Roffler.
Penelitian ini dilakukan setelah ditemukan pola makan tak terduga dari serigala di Pulau Pleasant, Alaska yang diterbitkan pada tahun 2021 dalam jurnal Ecosphere. Para ilmuwan belum mempelajari interaksi antara serigala dan berang -berang laut di Alaska karena dua spesies belum tumpang tindih selama sekitar 200 tahun.
Selama abad ke -19 dan ke -20, perdagangan bulu mengakibatkan populasi berang-berang laut di kawasan itu diambang kepunahan. Kemudian, populasi berang-berang laut mulai meningkat dalam beberapa dekade terakhir, setelah dilakukan langkah perlindungan. Namun, dengan meningkatnya perburuan dan konsumsi serigala, maka populasi berang-berang laut kembali terancam.
(wib)