SpaceX Kirim 53 Satelit Starlink ke Orbit, Tandai Kesuksesan 200 Misi Roket Falcon 9
loading...
A
A
A
TEXAS - SpaceX meluncurkan 53 satelit internet Starlink ke orbit dari Kennedy Space Center NASA di Florida, Kamis 2 Februari 2023 dini hari waktu setempat. Keberhasilan ini menandai misi ke-200 penggunaan roket pendorong tahap pertama Falcon 9 .
Roket Falcon 9 naik dengan mulus menembus kegelapan dini hari dan melepaskan tahap pertamanya sekitar 2 menit 30 detik setelah lepas landas. Tahap pertama kemudian melakukan pendaratan mulus di kapal drone SpaceX A Shortfall of Gravitas sekitar 8 menit 45 detik setelah lepas landas.
Roket Falcon 9 sebelumnya meluncurkan satelit Starlink dalam jumlah besar lainnya. Di antaranya, misi kargo CRS-24 SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Desember 2021. Pengiriman satelit telekomunikasi Hotbird 13F milik Eutelsat pada Oktober 2022 dan peluncuran OneWeb 1 pada Desember 2022.
OneWeb 1 mengirim 40 satelit internet ke orbit untuk operator mega-konstelasi OneWeb, yang dinilai sebagai pesaing Starlink SpaceX. Perusahaan yang berbasis di London itu menandatangani kontrak peluncuran dengan SpaceX dan badan komersial badan antariksa nasional India setelah kesepakatannya untuk menerbangkan roket Soyuz Rusia gagal.
SpaceX telah meluncurkan dua misi untuk OneWeb; yang kedua diluncurkan pada 9 Januari. Peluncuran Kamis adalah yang keempat tahun ini yang dikhususkan SpaceX untuk Starlink, konstelasi satelit broadband perusahaan yang besar dan terus berkembang.
Dikutip dari laman Space.com. Kamis (2/2/2023), SpaceX telah meluncurkan lebih dari 3.800 satelit Starlink hingga saat ini. Tetapi perusahaan memiliki izin untuk memasang 12.000 satelit internet, dan telah mengajukan persetujuan untuk menyebarkan 30.000 satelit Starlink tambahan.
Semua satelit Starlink hingga saat ini telah terbang dengan roket Falcon 9, tetapi itu bisa segera berubah. Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan mengandalkan roket Falcon 9, sebelum roket Starship benar-benar siap.
Roket Starship masih dalam pengembangan, tetapi bisa segera melakukan uji terbang orbital debutnya, mungkin pada akhir Februari. Roket ini untuk mengangkut pesawat ruang angkasa Starlink 2.0 generasi berikutnya yang lebih besar.
Roket Falcon 9 naik dengan mulus menembus kegelapan dini hari dan melepaskan tahap pertamanya sekitar 2 menit 30 detik setelah lepas landas. Tahap pertama kemudian melakukan pendaratan mulus di kapal drone SpaceX A Shortfall of Gravitas sekitar 8 menit 45 detik setelah lepas landas.
Roket Falcon 9 sebelumnya meluncurkan satelit Starlink dalam jumlah besar lainnya. Di antaranya, misi kargo CRS-24 SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada Desember 2021. Pengiriman satelit telekomunikasi Hotbird 13F milik Eutelsat pada Oktober 2022 dan peluncuran OneWeb 1 pada Desember 2022.
OneWeb 1 mengirim 40 satelit internet ke orbit untuk operator mega-konstelasi OneWeb, yang dinilai sebagai pesaing Starlink SpaceX. Perusahaan yang berbasis di London itu menandatangani kontrak peluncuran dengan SpaceX dan badan komersial badan antariksa nasional India setelah kesepakatannya untuk menerbangkan roket Soyuz Rusia gagal.
SpaceX telah meluncurkan dua misi untuk OneWeb; yang kedua diluncurkan pada 9 Januari. Peluncuran Kamis adalah yang keempat tahun ini yang dikhususkan SpaceX untuk Starlink, konstelasi satelit broadband perusahaan yang besar dan terus berkembang.
Dikutip dari laman Space.com. Kamis (2/2/2023), SpaceX telah meluncurkan lebih dari 3.800 satelit Starlink hingga saat ini. Tetapi perusahaan memiliki izin untuk memasang 12.000 satelit internet, dan telah mengajukan persetujuan untuk menyebarkan 30.000 satelit Starlink tambahan.
Semua satelit Starlink hingga saat ini telah terbang dengan roket Falcon 9, tetapi itu bisa segera berubah. Pendiri dan CEO SpaceX Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan mengandalkan roket Falcon 9, sebelum roket Starship benar-benar siap.
Roket Starship masih dalam pengembangan, tetapi bisa segera melakukan uji terbang orbital debutnya, mungkin pada akhir Februari. Roket ini untuk mengangkut pesawat ruang angkasa Starlink 2.0 generasi berikutnya yang lebih besar.
(wib)