Foto Satelit Rekam Kehancuran Rumah Penduduk Akibat Gempa Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Sejumlah foto satelit merekam kehancuran bangunan dan puing-puing reruntuhan akibat gempa bumi Turki berkekuatan 7,8 magnitudo. Citra satelit dari Planet, Maxar, dan entitas lain yang memantau wilayah tersebut, merekam kerusakan dahsyat di Turki dan Suriah.
Menurut laporan Time, sedikitnya sudah 11.200 orang dilaporkan tewas setelah bencana gempa bumi Turki yang dahsyat itu. Sementara pencarian korban selamat terus berlanjut, apalagi dilaporkan gempa bumi dirasakan sampai Lebanon, Siprus, Yunani, Israel, dan Palestina.
Pengguna di Twitter juga meninjau data yang tersedia dari penyedia satelit dan memposting gambar yang telah diproses. Awak Ekspedisi 68 Stasiun Luar Angkasa Internasional yang berada di orbit sekitar 250 mil atau 400 kilometer di atas Turki juga merekam dampak kerusakan akibat gempa Turki.
Astronot Jepang Koichi Wakata berbagi gambar di Twitter dari orbitnya pada Rabu (8 Februari). “Pikiran dan doa kami bersama orang-orang di Turki, Suriah, dan semua daerah yang terkena dampak gempa,” tulis Wakata dikutip dari laman Space, Kamis (9/2/2023).
Citra satelit dan pengamatan orbit akan digunakan bersama data lain untuk membantu mereka yang menghadapi bencana mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Peta langsung dari data geospasial tersedia melalui situs web United Nations Satellite Center (UNSC).
UNSC pada 6 Februari 2023 melalui Twitter mengumumkan bahwa mereka telah mengaktifkan layanan pemetaannya. Layanan ini menyediakan analisis citra satelit selama keadaan darurat kemanusiaan terkait bencana, keadaan darurat yang kompleks, dan situasi konflik.
Tidak ada satelit yang dioperasikan langsung, tetapi UNSC bekerja dengan negara-negara anggota PBB untuk mengumpulkan citra dari lembaga pemerintah dan operator satelit swasta. Maxar telah berjanji untuk memberikan citra ke "beberapa organisasi", sementara Planet mengatakan berencana untuk memberikan lebih banyak pembaruan dalam beberapa hari mendatang.
Akun Twitter dari NASA, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) dan Badan Antariksa Eropa belum memposting gambar luar angkasa terkait kondisi Turki. Mungkin mereka memerlukan waktu beberapa hari untuk dikumpulkan oleh badan-badan tersebut tergantung pada layanan satelit yang tersedia, orbitnya, dan kondisi awan.
Menurut laporan Time, sedikitnya sudah 11.200 orang dilaporkan tewas setelah bencana gempa bumi Turki yang dahsyat itu. Sementara pencarian korban selamat terus berlanjut, apalagi dilaporkan gempa bumi dirasakan sampai Lebanon, Siprus, Yunani, Israel, dan Palestina.
Pengguna di Twitter juga meninjau data yang tersedia dari penyedia satelit dan memposting gambar yang telah diproses. Awak Ekspedisi 68 Stasiun Luar Angkasa Internasional yang berada di orbit sekitar 250 mil atau 400 kilometer di atas Turki juga merekam dampak kerusakan akibat gempa Turki.
Astronot Jepang Koichi Wakata berbagi gambar di Twitter dari orbitnya pada Rabu (8 Februari). “Pikiran dan doa kami bersama orang-orang di Turki, Suriah, dan semua daerah yang terkena dampak gempa,” tulis Wakata dikutip dari laman Space, Kamis (9/2/2023).
Citra satelit dan pengamatan orbit akan digunakan bersama data lain untuk membantu mereka yang menghadapi bencana mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Peta langsung dari data geospasial tersedia melalui situs web United Nations Satellite Center (UNSC).
UNSC pada 6 Februari 2023 melalui Twitter mengumumkan bahwa mereka telah mengaktifkan layanan pemetaannya. Layanan ini menyediakan analisis citra satelit selama keadaan darurat kemanusiaan terkait bencana, keadaan darurat yang kompleks, dan situasi konflik.
Tidak ada satelit yang dioperasikan langsung, tetapi UNSC bekerja dengan negara-negara anggota PBB untuk mengumpulkan citra dari lembaga pemerintah dan operator satelit swasta. Maxar telah berjanji untuk memberikan citra ke "beberapa organisasi", sementara Planet mengatakan berencana untuk memberikan lebih banyak pembaruan dalam beberapa hari mendatang.
Akun Twitter dari NASA, Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) dan Badan Antariksa Eropa belum memposting gambar luar angkasa terkait kondisi Turki. Mungkin mereka memerlukan waktu beberapa hari untuk dikumpulkan oleh badan-badan tersebut tergantung pada layanan satelit yang tersedia, orbitnya, dan kondisi awan.
(wib)