Tentara Australia Uji Coba Robot Anjing Pembunuh yang Dikontrol Otak

Jum'at, 24 Maret 2023 - 12:52 WIB
loading...
Tentara Australia Uji...
Tentara Australia sudah melakukan uji coba mengontrol robot anjing pembunuh dengan otak. Foto-foto/Daily Mail
A A A
JAKARTA - Robot-robot anjing yang siap tempur sudah mulai sering ditemukan. Keberadaan robot-robot anjing itu makin mengkhawatirkan karena sangat mudah dilengkapi dengan berbagai senjata mematikan.

Namun terobosan baru dilakukan oleh tentara Australia terhadap robot-robot anjing tersebut. Dilaporkan Daily Mail, tentara Australia baru-baru ini tengah melakukan uji coba robot anjing pembunuh yang bisa dikontrol melalui otak manusia.

Robot-robot anjing itu bisa dikendalikan melalui otak manusia dengan memaksimalkan teknologi Hololens buatan Microsoft.

Diketahui Microsoft HoloLens adalah sebuah teknologi komputasi visual yang memiliki fungsi mirip seperti kacamata pintar. Microsoft Hololens menggabungkan antara virtual reality dan augmented reality sehingga menciptakan mixed reality. Mixed reality memungkinkan membawa tampilan grafis dalam dunia virtual ke dalam dunia nyata.



Tentara Australia Uji Coba Robot Anjing Pembunuh yang Dikontrol Otak


Kemampuan Microsoft Hololens itu kemudian ditingkatkan lagi oleh para ilmuwan di University of Technology Sydney melalui platfor Brain-Robot Interface (aBRI). Para peneliti menggambarkan platform aBRI memiliki empat komponen utama yaitu perangkat untuk antarmuka, sistem elektroensefalogram seluler (EEG), komputer papan tunggal, dan sistem robot.

Dari situ tentara yang menggunakan Microsoft Hololens dapat mengontrol sistem yang ada di robot anjing pembunuh. "Jadinya tentara yang mengontrol hanya perlu membayangkan ke arah mana mereka ingin robot-robot itu bergerak," tulis para peneliti dari University of Technology Sydney.



Tentara Australia Uji Coba Robot Anjing Pembunuh yang Dikontrol Otak


Sersan Damian Robinson dari 5th Combat Service Support Battalion yang sudah mencoba langsung alat itu mengaku sangat mudah menggunakan alat khusus tersebut. Dia mengatakan yang dibutuhkan hanya konsentrasi visual yang lebih baik.

"Anda tidak perlu memikirkan sesuatu yang spesifik untuk mengoperasikan robot, tetapi Anda harus fokus," jelasnya.

Jadi nantinya para robot anjing pembunuh tidak akan benar-benar bergerak bebas secara otonom. Mereka tetap akan dikontrol melalui pikiran para tentara. Hal itu akan mengecilkan potensi kerusakan yang tidak diinginkan akibat penggunaan robot anjing pembunuh.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2366 seconds (0.1#10.140)