Ukraina Gunakan Drone Brave1 Gempur Tentara Rusia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Ukraina tengah mengembangkan drone untuk menghadapi perang dengan Rusia. Drone bernama Brave1 itu diharapkan dapat memberi keuntungan perang Ukraina.
Dilansir dari AP News, inovasi dalam pengembangan drone sangat penting dalam perang dengan Rusia.
Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina mengatakan, drone yang dijuluki Brave1 diharapkan dapat memberi Ukraina keuntungan medan perang dengan Rusia.
"Mempertimbangkan musuh yang tepat di sebelah kami dan skalanya, kami pasti perlu mengembangkan teknologi militer sehingga kami dapat membela diri," katanya, dikutip dari AP News, Jumat (28/4/2023).
Dilanjutkan dia, pemerintah telah mengalokasikan lebih dari 100 juta hryvnias (sekitar USD2,7 juta) untuk mendanai proyek yang memiliki potensi untuk membantu Ukraina memenangkan konflik 14 bulan terakhir.
"Ada banyak orang di medan perang sekarang dari generasi muda yang dapat bekerja dengan teknologi, dan mereka membutuhkannya," ungkapnya.
Menurutnya, Ukraina berjuang untuk kemerdekaan dalam kemampuan militernya, dan Brave1 bisa menjadi langkah menuju pencapaiannya.
"Kita tidak boleh bergantung pada kehendak bebas mitra kita. Kita harus menginvestasikan sumber daya ke dalam kemerdekaan kita, sehingga kita dapat membela diri sendiri," sambungnya.
Dalam menghadapi Rusia, Ukraina telah menggunakan kendaraan darat tak berawak, sistem robot untuk mengidentifikasi ranjau darat, dan sistem udara tak berawak.
Tidak hanya Ukraina, Rusia juga menggunakan kendaraan udara tak berawak untuk pengintaian dan serangan.
Rusia secara ekstensif menggunakan drone ledakan Shahed-136 jarak jauh Iran, untuk merusak pembangkit listrik Ukraina, dan menanamkan ketakutan pada warga sipil.
Dilansir dari AP News, inovasi dalam pengembangan drone sangat penting dalam perang dengan Rusia.
Mykhailo Fedorov, Menteri Transformasi Digital Ukraina mengatakan, drone yang dijuluki Brave1 diharapkan dapat memberi Ukraina keuntungan medan perang dengan Rusia.
"Mempertimbangkan musuh yang tepat di sebelah kami dan skalanya, kami pasti perlu mengembangkan teknologi militer sehingga kami dapat membela diri," katanya, dikutip dari AP News, Jumat (28/4/2023).
Dilanjutkan dia, pemerintah telah mengalokasikan lebih dari 100 juta hryvnias (sekitar USD2,7 juta) untuk mendanai proyek yang memiliki potensi untuk membantu Ukraina memenangkan konflik 14 bulan terakhir.
"Ada banyak orang di medan perang sekarang dari generasi muda yang dapat bekerja dengan teknologi, dan mereka membutuhkannya," ungkapnya.
Menurutnya, Ukraina berjuang untuk kemerdekaan dalam kemampuan militernya, dan Brave1 bisa menjadi langkah menuju pencapaiannya.
Baca Juga
"Kita tidak boleh bergantung pada kehendak bebas mitra kita. Kita harus menginvestasikan sumber daya ke dalam kemerdekaan kita, sehingga kita dapat membela diri sendiri," sambungnya.
Dalam menghadapi Rusia, Ukraina telah menggunakan kendaraan darat tak berawak, sistem robot untuk mengidentifikasi ranjau darat, dan sistem udara tak berawak.
Tidak hanya Ukraina, Rusia juga menggunakan kendaraan udara tak berawak untuk pengintaian dan serangan.
Rusia secara ekstensif menggunakan drone ledakan Shahed-136 jarak jauh Iran, untuk merusak pembangkit listrik Ukraina, dan menanamkan ketakutan pada warga sipil.
(san)