Kurang Oksigen, Alasan Serangga Jarang Ditemukan di Laut
loading...
A
A
A
"Serangga beradaptasi dengan lingkungan terestrial, mereka mengembangkan gen unik yang menciptakan enzim yang disebut multicopper oxidase-2 (MCO2) yang membantu mereka mengeraskan kutikula mereka," jelasnya.
MCO2 memediasi reaksi, di mana oksigen molekuler mengoksidasi senyawa yang disebut katekolamin dalam kutikula. Kemudian mengubahnya menjadi agen yang mengikat dan mengeraskan permukaan.
"Ini berbeda dengan krustasea yang mengeraskan kutikula mereka menggunakan kalsium dari air laut sebagai gantinya. Ini membuat tanah jauh lebih cocok untuk serangga, karena kelimpahan oksigen. Laut sekarang merupakan lingkungan yang keras, karena kurangnya oksigen dan kelimpahan organismenya," sambungnya.
Tapi bukan hanya bahwa laut tidak lagi ramah untuk serangga. Pengerasan dan pengeringan kutikula melalui jalur MCO2 mengarah ke biomaterial yang tidak hanya protektif, tetapi juga ringan.
MCO2 memediasi reaksi, di mana oksigen molekuler mengoksidasi senyawa yang disebut katekolamin dalam kutikula. Kemudian mengubahnya menjadi agen yang mengikat dan mengeraskan permukaan.
"Ini berbeda dengan krustasea yang mengeraskan kutikula mereka menggunakan kalsium dari air laut sebagai gantinya. Ini membuat tanah jauh lebih cocok untuk serangga, karena kelimpahan oksigen. Laut sekarang merupakan lingkungan yang keras, karena kurangnya oksigen dan kelimpahan organismenya," sambungnya.
Tapi bukan hanya bahwa laut tidak lagi ramah untuk serangga. Pengerasan dan pengeringan kutikula melalui jalur MCO2 mengarah ke biomaterial yang tidak hanya protektif, tetapi juga ringan.
(san)