Persamaan Lukisan Kuno Suku Indian dengan Kisah Nabi Nuh Dibeberkan

Jum'at, 12 Mei 2023 - 17:17 WIB
loading...
Persamaan Lukisan Kuno Suku Indian dengan Kisah Nabi Nuh Dibeberkan
Lukisan gua penduduk asli Amerika (Suku Indian) diungkapkan oleh pemindaian 3D dilakukan arkeolog. FOTO/ ILUSTRASI / AAAS
A A A
NEW YORK - Arkeolog menemui banyak kesamaan terkait fenomena alam dahsyat yang terjadi di zaman Nabi Nuh AS berdasarkan lukisan-lukisan Suku Indian Kuno yang terdapat di dinding-dinding gua..



Seperti dilansir dari Discover Magazine, pada tahun 1948-an, Bruce Masse, seorang ahli purbakala yang bekerja di Laboratorium Los Alamos di New Mexico. Menurutnya air bah itu disebabkan karena Asteroid dari luar angkasa.

Masse khususnya tertarik pada suatu lambang atau relief-relief yang ditemukan di seluruh wilayah Amerika Utara dan Selatan.

Banyak kebudayaan Indian kuno yang terkait dengan legenda air bah, biasanya dikaitkan dengan ular air, ular dengan hiasan bulu dikepalanya.

Masse melihat tema umum pada citranya, yaitu makhluk panjang yang sering digambarkan bertanduk di kepala dan dikaitkan dengan sebuah banjir besar.

Menurutnya, sangat mungkin ular bertanduk ini merupakan gambaran dari sesuatu obyek yang dilihat oleh pengukir batu di langit. Rupanya, ular bertanduk ini menurut Masse adalah Astroid

Bila melihat komet, pasti kita juga bisa melihat ekor panjang-nya itu, mirip hiasan kepala pada ujung belakangnya atau bahkan mirip tanduk. Setidaknya itulah imajinasi masyarakat prasejarah.

Berdasarkan mitologi, jelas ada suatu cerita mengenai suatu komet yang masuk ke atmosfer bumi yang akhirnya terhempas ke laut. Ada identifikasi bahwa kemungkinan tempat tabrakan itu berada di 1448 km tenggara Madagaskar.

Teori ini tidak mengada-ada. Sebuah Komet selebar 3,2 km pernah memasuki tata surya dan mengarah langsung ke bumi. Komet itu menembus atmosfer dengan kecepatan 160 ribu km per jam dan menghantam samudera, pada saat itulah segalanya kacau balau.

Hantaman ini menembakkan sejumlah air ke atas, mungkin 9-10 kali massa komet itu sendiri dan air terus naik hingga keluar atmosfer.

Tabrakan seperti itu akan memiliki energi TNT sebesar 10 juta megaton atau setara dengan 500 juta kali energi yang terlepas dalam bom yang jatuh di Nagasaki.

Hal itu tentunya akan melontarkan uap air berlebih ke atmosfer dan menimbulkan hujan yang sangat hebat selama 6-7 hari lamanya.

Belum lagi Tsunami raksasa di Samudera Hindia yang menerjang pantai hingga 2400 km jauhnya dengan gelombang setinggi lebih dari 183 meter.

Saat itu juga, badai siklon terjadi di seluruh bumi. Air yang jatuh dari langit bergabung dengan badai lautan sehingga membentuk bencana angin topan, menjadikan suatu banjir raksasa yang menutupi bumi.

Tak habta itu, pada 2016, ilmuwan Rusia mengklaim telah menemukan bukti banjir besar yang terjadi di zaman Nabi Nuh di lubang terdalam di dunia, Kola Deep Borehole, di Rusia. Lubang terdalam itu berada di kedalaman 12 km.

Alih-alih lapisan berbatu padat dan kering di bawah Kola Superdeep Borehole, ilmuwan menemukan penemuan air dalam jumlah besar, sehingga menunjukkan bahwa bumi tak hanya terdiri dari kerak, mantel, dan inti bumi.

Plano Existencial yang merilis video proses penggalian lubang ini mengklaim, di sinilah air banjir besar yang terjadi pada zaman Nabi Nuh bersemayam, seperti yang diceritakan di Alkitab dan Al-Quran.

Air surut 150 hari kemudian dan ini diyakini sebagai azab Allah SWT. Menurut peneliti, air itu mengalir ke celah yang sangat dalam.

" Batu tidak keropos tetapi ada air di sana, mendukung klaim bahwa ada banjir besar yang menutupi seluruh bumi," kata para peneliti, dikutip dari Express.

Kola Superdeep Borehole merupakan palung terdalam di dunia dengan kedalaman 12.262 meter atau 12 km. Pada awal 1990-an, lubang itu pernah ditutup tanpa alasan jelas.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1668 seconds (0.1#10.140)