Bikin Ngeri, Gunung Berapi Bawah Laut Ini Terus Muntahkan Lumpur dan Gas Metana

Selasa, 16 Mei 2023 - 20:23 WIB
loading...
Bikin Ngeri, Gunung Berapi Bawah Laut Ini Terus Muntahkan Lumpur dan Gas Metana
Para peneliti menemukan gunung berapi lumpur borealis bawah laut di Laut Barents, sekitar 130 kilometer selatan Pulau Beruang atau Bjornoya, Norwegia. Foto/AKMA3
A A A
OSLO - Para peneliti menemukan gunung berapi lumpur borealis bawah laut di Laut Barents, sekitar 130 kilometer selatan Pulau Beruang atau Bjornoya, Norwegia. Gunung berapi ini terus melepaskan cairan berlumpur yang kaya metana dari bawah kerak bumi.

Gunung berapi lumpur bawah laut ditemukan pada 7 Mei 2023, ketika para ilmuwan yang menggunakan penjelajah laut jarak jauh. Instrumen ini menangkap rekaman gunung kecil yang terus-menerus mengeluarkan cairan berlumpur yang kaya gas metana.

Gunung berapi lumpur borealis bawah laut ini berdiameter kira-kira 7 meter dan tingginya sekitar 2,5 meter. Gunung lumpur bawah laut adalah struktur geologis yang dibentuk oleh aktivitas cairan dan gas berlumpur, terutama metana.



“Menjelajahi dasar laut dan menemukan metana baru seperti menemukan harta karun,” kata Stefan Buenz, profesor di Universitas Arktik Norwegia (Universitas Tromso) dan salah satu pemimpin Advancing Knowledge of Ekspedisi Metana di Kutub Utara (AKMA) dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Selasa (16/5/2023).

Ternyata gunung berapi bawah air yang memuntahkan lumpur dan metana, bersumber dari dalam kawah lain yang lebih besar. Kemungkinan kawah ini terbentuk setelah ledakan dahsyat di akhir zaman es terakhir.

Kawah itu jauh lebih besar dengan ukuran lebar 300 meter dan kedalaman 25 meter. Formasi luar biasa ini berada 400 meter di bawah permukaan laut. Kemungkinan besar dihasilkan dari letusan metana yang tiba-tiba dan masif setelah periode glasial terakhir, 18.000 tahun lalu.

“Melihat letusan bawah air secara real time mengingatkan saya betapa hidupnya planet kita," kata Giuliana Panieri, profesor geologi di Universitas Arktik Norwegia dan pemimpin ekspedisi.



Para peneliti menemukan sisi-sisi gunung berapi yang penuh dengan kehidupan hewan yang memakan kerak karbonat, kerak mineral yang terbentuk ketika mikroorganisme mengkonsumsi metana dan menghasilkan bikarbonat sebagai produk sampingan. Mereka menemukan anemon laut, spons, karang, bintang laut, laba-laba laut, dan beragam krustasea.
(wib)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3995 seconds (0.1#10.140)