Tak hanya Efrat yang Mengering, Sungai Amazon Terancam Jadi Daratan

Senin, 22 Mei 2023 - 18:35 WIB
loading...
A A A
Hasil penelitian mereka menemukan bahwa 53 persen danau dan waduk utama mengalami penurunan daya tampung air dengan laju 22 gigaton per tahun. Satu gigabyte sama dengan satu miliar metrik ton.

Selama masa penelitian, sebanyak 603 kilometer kubik air hilang atau setara dengan 17 kali penyimpanan air di Lake Mead yang merupakan reservoir air terbesar di AS.

Untuk menemukan penyebabnya, tim menggunakan model statistik yang menyertakan tren hidrologi dan iklim untuk mendeteksi faktor alam dan tindakan manusia.

Untuk danau alami, sebagian besar hilangnya volume air disebabkan oleh pemanasan iklim dan penggunaan yang berlebihan oleh manusia.

Peningkatan suhu akibat perubahan iklim tidak hanya mendorong penguapan tetapi dapat mengurangi penguapan air di atmosfer di beberapa daerah.

"Dampak iklim mendominasi semua faktor lainnya," kata Balaji.

Penulis utama studi, Fangfang Yao menambahkan dalam sebuah pernyataan: "Banyak efek perubahan iklim dan faktor manusia terhadap hilangnya air yang sebelumnya tidak diketahui seperti mengeringnya Danau Good-e-Zareh di Afghanistan dan Danau Mar Chiquita di Argentina".

Salah satu hal yang mengejutkan adalah bahwa danau di daerah basah dan kering di seluruh dunia kehilangan cadangan airnya.

Hal ini menunjukkan bahwa paradigma 'kering semakin kering dan basah semakin basah' digunakan untuk merumuskan bagaimana pengaruh perubahan iklim

Kehilangan air terdeteksi di danau tropis lembab di Amazon serta danau di Benua Arktik sehingga menunjukkan bahwa tren ini lebih luas dari yang diperkirakan, sedangkan hilangnya kapasitas pada tanaman reservoir air disebabkan oleh akumulasi endapan atau sedimen.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2889 seconds (0.1#10.140)