Terkurung dalam Gua, Antropolog Bongkar Keberadaan Tuyul

Kamis, 01 Juni 2023 - 09:13 WIB
loading...
Terkurung dalam Gua,...
Pada Juni 1934, dua penambang emas, menemukan Tuyul di Pegunungan San Pedro di Wyoming FOTO/ MRU
A A A
SAN PEDRO - Tuyul mahkluk misterius yang bagi sebagian orang Indonesia, tuyul itu tidak pernah ada. Namun bagi sebagian lain yang percaya, tuyul itu ada dan sangat nyata.

Tuyul sendiri di Indonesia identik dengan mahkluk gaib yang digunakan untuk pesugihan. Di luar nyata atau tidaknya tuyul, antropolog meneliti tuyul di tengah-tengah masyarakat.


Seperti dilansir dari MRU, pada bulan Juni 1934, dua penambang emas, yang telah menggali dan meledakkan emas di Pegunungan San Pedro di Wyoming, menemukan sebuah gua kecil yang terkubur jauh di dalam batu tebal.

Ketika debu mulai menghilang, mereka dikejutkan dengan penemuan sisa-sisa mumi manusia kecil yang terawat baik, tetapi sudah lama terlupakan.

Para ilmuwan berbondong-bondong ke daerah itu, semua dengan keinginan yang dalam untuk menentukan kebenaran di balik orang mungil yang dijuluki “Pedro” itu.

Dari penampilan fisiknya yang memiliki ketinggian tempat duduk enam dan setengah inci, dan perkiraan tinggi berdiri empat belas inci, jelaslah bahwa ini bukanlah sisa-sisa tulang manusia biasa.

Para ilmuwan melakukan pengujian ekstensif pada Pedro. Pertama, mereka meninjau bukti fisik luar. Pedro ditemukan dalam posisi duduk, bersila, di langkan kecil di dalam gua yang tampak seperti buatan manusia.
Terkurung dalam Gua, Antropolog Bongkar Keberadaan Tuyul

Dengan mata melotot dan tengkorak pipih, Pedro sangat terawat – sedemikian rupa sehingga kukunya pun terlihat. Hidungnya rata, dia memiliki satu set gigi lengkap, dan kulitnya coklat dan keriput, menciptakan penampilan seperti orang tua.

Bertahun-tahun setelah penemuan Pedro, para ilmuwan melakukan pengujian yang lebih invasif, memanfaatkan sinar-X untuk mencoba membuka misteri.

Beberapa antropolog awalnya menyimpulkan bahwa jenazah itu adalah jenazah bayi, kemungkinan besar lahir prematur, atau yang meninggal tak lama setelah lahir. Ini, bagaimanapun, adalah area perselisihan, sebagai badan kedua ilmuwan percaya sisa-sisa orang dewasa, mungkin berusia 16-65 tahun.

Hasil rontgen menunjukkan gigi yang tajam, dan adanya makanan di perut yang tampaknya seperti daging mentah. Hasil rontgen juga menunjukkan bahwa Pedro telah mengalami kematian yang kejam, menunjukkan patah tulang, tulang belakang rusak, dan tengkorak rusak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2672 seconds (0.1#10.140)