Mengerikan, Begini Dampak Asap Tebal Kebakaran Hutan di New York Terhadap Manusia
loading...
A
A
A
NEW YORK - Gedung-gedung menjulang tinggi di New York mendadak menghilang tertutup asap tebal. Penyebabnya, adalah kebakaran hutan di Kanada yang asapnya menyebar hingga ke Amerika.
Di New York, dampaknya sangat masif. Langit yang biasanya berwarna biru menjadi abu-abu kusam. Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, sekolah diliburkan, dan beberapa aktivitas dibatalkan.
“Mengenakan masker dapat membantu membatasi iritasi bagi mereka yang menderita penyakit pernapasan,” tulis kantor area Washington di Twitter. “(Akan) lebih banyak asap pada Kamis & Jumat," sambung tweet tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6).
Pada Rabu pagi, New York memiliki kualitas udara terburuk kedua di dunia menurut Swiss IQAir, hanya setingkat dibawah New Delhi.
Kebakaran hutan biasa terjadi di barat Kanada, dengan kobaran api di hampir semua 10 provinsi dan wilayah negara itu. Diperkirakan 3,3 juta hektar lahan terbakar.
1. Dampak Kesehatan
Asap kebakaran hutan mengandung partikel-partikel kecil seperti PM2,5 (particulate matter 2,5 mikrometer) yang dapat masuk ke saluran pernapasan manusia.
Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.
Orang yang memiliki penyakit pernapasan kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dapat mengalami peningkatan gejala atau keparahan kondisi mereka.
2. Kualitas Udara
Asap kebakaran hutan menciptakan polusi udara yang parah. Partikel-partikel yang dihasilkan oleh kebakaran termasuk bahan kimia beracun, gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan senyawa organik volatil (VOCs).
Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penurunan visibilitas, gangguan lalu lintas udara, dan risiko kesehatan yang signifikan bagi populasi yang terkena dampak.
Kebakaran hutan juga dapat menghancurkan sumber air, merusak kualitas tanah, dan meningkatkan risiko longsor tanah.
4. Perubahan Iklim
Asap kebakaran hutan mengeluarkan gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), ke atmosfer. Peningkatan emisi gas rumah kaca berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Selain itu, kehilangan vegetasi dan hutan yang diakibatkan oleh kebakaran mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat CO2 dalam atmosfer.
Selain itu, evakuasi penduduk dan kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh kebakaran dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dalam jangka pendek danjangkapanjang.
Di New York, dampaknya sangat masif. Langit yang biasanya berwarna biru menjadi abu-abu kusam. Warga diimbau untuk tetap berada di dalam rumah, sekolah diliburkan, dan beberapa aktivitas dibatalkan.
“Mengenakan masker dapat membantu membatasi iritasi bagi mereka yang menderita penyakit pernapasan,” tulis kantor area Washington di Twitter. “(Akan) lebih banyak asap pada Kamis & Jumat," sambung tweet tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/6).
Pada Rabu pagi, New York memiliki kualitas udara terburuk kedua di dunia menurut Swiss IQAir, hanya setingkat dibawah New Delhi.
Kebakaran hutan biasa terjadi di barat Kanada, dengan kobaran api di hampir semua 10 provinsi dan wilayah negara itu. Diperkirakan 3,3 juta hektar lahan terbakar.
Nah, berikut adalah dampak asap kebakaran hutan yang bisa sangat merugikan:
1. Dampak Kesehatan
Asap kebakaran hutan mengandung partikel-partikel kecil seperti PM2,5 (particulate matter 2,5 mikrometer) yang dapat masuk ke saluran pernapasan manusia.Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.
Orang yang memiliki penyakit pernapasan kronis, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dapat mengalami peningkatan gejala atau keparahan kondisi mereka.
2. Kualitas Udara
Asap kebakaran hutan menciptakan polusi udara yang parah. Partikel-partikel yang dihasilkan oleh kebakaran termasuk bahan kimia beracun, gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), dan senyawa organik volatil (VOCs).Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan penurunan visibilitas, gangguan lalu lintas udara, dan risiko kesehatan yang signifikan bagi populasi yang terkena dampak.
3. Kerusakan Lingkungan
Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan yang luas pada ekosistem. Ini termasuk kerusakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Hewan-hewan yang tidak dapat melarikan diri atau bergantung pada vegetasi tertentu untuk makanan dan tempat berlindung dapat terancam punah.Kebakaran hutan juga dapat menghancurkan sumber air, merusak kualitas tanah, dan meningkatkan risiko longsor tanah.
4. Perubahan Iklim
Asap kebakaran hutan mengeluarkan gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), ke atmosfer. Peningkatan emisi gas rumah kaca berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.Selain itu, kehilangan vegetasi dan hutan yang diakibatkan oleh kebakaran mengurangi kemampuan alam untuk menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat CO2 dalam atmosfer.
5. Ekonomi dan Sosial
Kebakaran hutan dapat memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. Misalnya, industri kehutanan dan pertanian dapat mengalami kerugian besar karena kehilangan hutan dan lahan pertanian akibat kebakaran.Selain itu, evakuasi penduduk dan kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh kebakaran dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dalam jangka pendek danjangkapanjang.
(dan)