Suku Aborigin Buktikan Kehadiran Kapal Perang Indonesia di Australia
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Kehadiran kapal perang dari wilayah Indonesia ke perairan Australia pada pertengahan Abad ke-17 dibuktikan lewat seni lukis batu cadas dalam gua suku Aborigin. Para arkeolog menemukan dua lukisan perahu dari Indonesia yang detail dalam gua suku Aborigin .
Kesimpulan para arkeolog ini diterbitkan di jurnal Historical Archaeology pada 2 Mei 2023, setelah melakukan penelitian terhadap gua suku Aborigin yang ditemukan 50 tahun lalu. Sekarang para arkeolog berhasil memecahkan misteri gambar perahu dalam gua suku Aborigin yang diidentifikasi sebagai “Kapal Perang” dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia.
“Ada dua gambar kapal perang yang ditemukan ini menambahkan keterangan lingkup interaksi penduduk Australia utara saat itu. Jadi fakta ini membuktikan bahwa Australia bukan daratan yang berdiri sendiri, di antah berantah dan terputus selama 65.000 tahun dari tempat lain,” kata Daryl Wesley, arkeolog dan dosen senior di Universitas Flinders, kepada ABC News Australia dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (15/6/2023).
Para arkeolog mengidentifikasi dua perahu itu sebagai kapal perang dari Maluku (Kepulauan Maluku). Dalam jurnal Historical Archaeology, Maluku adalah kepulauan di lepas pantai timur Indonesia yang terletak tepat di utara Australia.
Sudah lazim diketahui bahwa orang Maluku memiliki kontak dengan orang Aborigin di Australia. Namun, gambar kapal perang yang dilukiskan suku Aborigin menunjukkan bukan hanya kapal dari Maluku tapi juga perahu Macassan (Makassar).
Dalam lukisan di atas batu cadas suku Abrogin, perahu ini memiliki ciri-ciri seperti kapal perang. Diperlihatkan ada bendera segitiga, panji-panji, dan hiasan haluan untuk membela diri.
“Kedua perahu ini adalah kapal perang, karena dihiasi panji dan bendera yang menunjukkan elemen berbeda dengan kapal dagang atau penangkap ikan biasa,” kata Wesley.
Tingkat detail lukisan menunjukkan suku Aborigin memiliki pengetahuan mendalam tentang seni melukis dan detail terhadap sebuah objek. “Ini sangat berbeda dengan semua kapal Makassar lainnya yang ada dalam seni cadas dan di Arnhem Land (di Australia utara),” tambah Wesley.
Peneliti lainnya, Wendy van Duivenvoorde, profesor arkeologi kelautan di Universitas Flinders, mengatakan, penemuan ini sebagai contoh bahwa penduduk pulau Indonesia yang paling awal tercatat berlayar ke pantai utara Australia terjadi pada pertengahan abad ke-17. Dengan asumsi orang Maluku membawa kapal ke Australia, sebagai armada penangkapan ikan dan perdagangan dengan wilayah pesisir Makassar.
Paul Tacon, seorang profesor terkemuka di Pusat Penelitian Sosial Budaya Universitas Griffith di Australia mengatakan bahwa karya seni tersebut menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang Aborigin merekam pertemuan mereka dengan pengunjung asing.
“Penelitian yang teliti ini secara meyakinkan menunjukkan bukti adanya kontak antara orang Aborigin di Arnhem Land, Australia, dan pelaut dari Kepulauan Maluku ratusan tahun lalu,” katanya. Sebelumnya, ditemukan gambar perahu Makassar telah teridentifikasi dalam seni cadas Arnhem Land, dengan penanggalan tertua antara akhir 1500-an dan awal 1600-an.
Kesimpulan para arkeolog ini diterbitkan di jurnal Historical Archaeology pada 2 Mei 2023, setelah melakukan penelitian terhadap gua suku Aborigin yang ditemukan 50 tahun lalu. Sekarang para arkeolog berhasil memecahkan misteri gambar perahu dalam gua suku Aborigin yang diidentifikasi sebagai “Kapal Perang” dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia.
“Ada dua gambar kapal perang yang ditemukan ini menambahkan keterangan lingkup interaksi penduduk Australia utara saat itu. Jadi fakta ini membuktikan bahwa Australia bukan daratan yang berdiri sendiri, di antah berantah dan terputus selama 65.000 tahun dari tempat lain,” kata Daryl Wesley, arkeolog dan dosen senior di Universitas Flinders, kepada ABC News Australia dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Kamis (15/6/2023).
Para arkeolog mengidentifikasi dua perahu itu sebagai kapal perang dari Maluku (Kepulauan Maluku). Dalam jurnal Historical Archaeology, Maluku adalah kepulauan di lepas pantai timur Indonesia yang terletak tepat di utara Australia.
Sudah lazim diketahui bahwa orang Maluku memiliki kontak dengan orang Aborigin di Australia. Namun, gambar kapal perang yang dilukiskan suku Aborigin menunjukkan bukan hanya kapal dari Maluku tapi juga perahu Macassan (Makassar).
Dalam lukisan di atas batu cadas suku Abrogin, perahu ini memiliki ciri-ciri seperti kapal perang. Diperlihatkan ada bendera segitiga, panji-panji, dan hiasan haluan untuk membela diri.
“Kedua perahu ini adalah kapal perang, karena dihiasi panji dan bendera yang menunjukkan elemen berbeda dengan kapal dagang atau penangkap ikan biasa,” kata Wesley.
Tingkat detail lukisan menunjukkan suku Aborigin memiliki pengetahuan mendalam tentang seni melukis dan detail terhadap sebuah objek. “Ini sangat berbeda dengan semua kapal Makassar lainnya yang ada dalam seni cadas dan di Arnhem Land (di Australia utara),” tambah Wesley.
Peneliti lainnya, Wendy van Duivenvoorde, profesor arkeologi kelautan di Universitas Flinders, mengatakan, penemuan ini sebagai contoh bahwa penduduk pulau Indonesia yang paling awal tercatat berlayar ke pantai utara Australia terjadi pada pertengahan abad ke-17. Dengan asumsi orang Maluku membawa kapal ke Australia, sebagai armada penangkapan ikan dan perdagangan dengan wilayah pesisir Makassar.
Paul Tacon, seorang profesor terkemuka di Pusat Penelitian Sosial Budaya Universitas Griffith di Australia mengatakan bahwa karya seni tersebut menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang Aborigin merekam pertemuan mereka dengan pengunjung asing.
“Penelitian yang teliti ini secara meyakinkan menunjukkan bukti adanya kontak antara orang Aborigin di Arnhem Land, Australia, dan pelaut dari Kepulauan Maluku ratusan tahun lalu,” katanya. Sebelumnya, ditemukan gambar perahu Makassar telah teridentifikasi dalam seni cadas Arnhem Land, dengan penanggalan tertua antara akhir 1500-an dan awal 1600-an.
(wib)