Dampak Triple La Nina, Air Laut Mendidih dan Atmosfer Dunia Meleleh

Jum'at, 16 Juni 2023 - 20:08 WIB
loading...
Dampak Triple La Nina, Air Laut Mendidih dan Atmosfer Dunia Meleleh
Ilustrasi dampak La Nina. Foto: Istimewa
A A A
JAKARTA - Tahun ini bisa menjadi momen penting dalam sejarah iklim Bumi. Catatan klimatologis global menyebut, lautan dan atmosfer dunia meleleh dengan tajam setelah triple la Nina.

Klimatolog Senior pada Biro Meteorologi, Blair Trewin mengatakan, suhu lautan global mencapai rekor tertinggi dan es Laut Antartika Record-Low. Dalam beberapa minggu terakhir, akan lonjakan tiba-tiba suhu udara tertinggi.

"Tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang tercatat," katanya, dilansir dari ABC Net, Jumat (16/6/2023).


Dijelaskan dia, suhu udara rata-rata global telah melonjak pada bulan Juni ke tingkat rekor baru tahun 2023 dan memanas dengan cepat. Suhu udara global telah jauh di atas rata-rata baseline sepanjang tahun.

Data dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) menunjukkan, peringkat tahun ke tanggal untuk 2023 saat ini berada di urutan ke-4 di belakang 2016, 2017 dan 2020.

Sementara Mei, secara global adalah yang terpanas kedua atau ketiga dalam catatan. Namun, tergantung pada data set yang digunakan, data awal untuk Juni menunjukkan suhu udara dunia telah berada pada rekor tertinggi.


"Dalam peristiwa El Nino sedang hingga kuat, pada 2015, 2009, 1997, suhu tahunan akhirnya adalah 0,05-0,10C lebih hangat dari nilai Januari-Mei. Hasil serupa pada 2023 dan rekor 2016 dilampaui," jelasnya.

Dijelaskan dia, air lautan mendidih akibat naiknya suhu panas Bumi ini. Suhu udara mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana data satelit menunjukkan suhu lautan global menjadi lebih hangat.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2066 seconds (0.1#10.140)