Menjaga Stabilitas Ekosistem Meminimalisir Risiko Perubahan Iklim

JAKARTA - Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara di Asia Tenggara dengan kualitas udara terburuk berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh IQAir. Tak hanya itu saja perubahan iklim ikut andil dalam rusaknya ekosistem di Alam.



Berangkat dari fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara penghasil emisi CO2 terbesar di dunia, Oriflame Indonesia secara proaktif mengambil tindakan untuk meningkatkan dampak positif komunitas Oriflame terhadap kehidupan masyarakat, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Maka dari itu, kami menginisiasi kampanye Oriflame Heart2Heart – Aksi Hijau untuk Langit Biru, dimana Oriflame mengajak setiap individu untuk terlibat dengan komunitas lokal mereka, berpartisipasi dalam inisiatif lingkungan, dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keberlanjutan.

Selain itu, mulai bulan Juni 2023, Oriflame Indonesia juga melakukan beberapa aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk mendukung konservasi hutan, perlindungan iklim, serta perairan.

Oriflame bekerja sama dengan organisasi crowdfunding "Lindungi Hutan" dan mengajak komunitas Oriflame dari berbagai kota di Indonesia untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove di Jakarta, Surabaya, Bali, dan Makassar yang dilaksanakan pada 17 Juni 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu menjaga stabilitas ekosistem perairan antar laut, pantai, dan darat.

“ Kolaborasi dengan LindungiHutan dan Yayasan Kehati merupakan salah satu bentuk nyata dari komitmen kami. Kami berharap bahwa dengan Aksi Hijau untuk Langit Biru, kami dapat memberi inspirasi untuk bergerak bersama-sama dalam menjaga lingkungan dan menciptakan langit biru yang indah,'' tutur Patricia, Brand Communication Director Oriflame Indonesia

Indonesia berada di peringkat ke-26 dari 131 negara di dunia dengan tingkat polusi tertinggi selama setahun terakhir.

Negara-negara Asia Tenggara lainnya berperingkat lebih rendah termasuk Laos di peringkat 29, Vietnam di peringkat 30, dan Myanmar di peringkat 35.

Indonesia mendapat skor 89 dengan tingkat polusi sedang dan laporan dari Air Now menunjukkan bahwa kualitas udara di Indonesia masih aman meski ada risiko bagi beberapa individu yang sangat sensitif atau memiliki penyakit terkait pernapasan.

Tangerang Selatan, Cileungsir, Serang, dan Bandung adalah tiga kota teratas dengan kualitas udara tidak sehat dan warga diimbau untuk memakai masker, membatasi aktivitas di luar ruangan, dan selalu menutup jendela rumah.