Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?

Rabu, 28 Juni 2023 - 17:47 WIB
loading...
A A A

3. Metode Penyerangan

Kedua binatang liar itu adalah pembunuh yang sangat efektif, jadi bagian ini nilainya berimbang. Raja kobra menyerang dengan menyergap mangsanya dan menggigit dagingnya sambil mengeluarkan racun neurotoksik yang mematikan.

Racun itu dapat menghasilkan sekitar 1.000 mg racun per gigitan, cukup untuk membunuh seekor gajah atau selusin orang! Kadang-kadang ular King Kobra akan menggigit dan memegangi mangsanya sampai mati.

Buaya memiliki gigitan paling mematikan di dunia karena menggunakan rahang yang sangat kuat dan gigi tajam sepanjang 4 inci untuk menggigit mangsanya. Satu gigitan buaya dapat membunuh musuh dan akan melakukan gulungan kematian untuk merobek potongan daging atau anggota badan mangsa yang lebih besar.

4. Pertahanan Fisik

Ular King Kobra vs Buaya, Mana Lebih Berbahaya?

Buaya memiliki pertahanan fisik yang lebih baik daripada ular King Kobra. Hewan ini dikenal memiliki kulit yang sangat tebal. Bahkan, beberapa buaya telah ditembak oleh pemburu tanpa hasil. Selain kulitnya yang tebal, mereka bisa bertahan di bawah air untuk waktu yang lama.

Ular Raja Kobra memiliki kecepatan, kemampuan untuk melarikan diri ke celah-celah kecil, dan tampilan ancamannya yang menyebar tudung untuk menakut-nakuti musuh. Jadi secara keseluruhan, buaya memiliki keunggulan dalam pertahanan fisik.

5. Perilaku Pemangsa

Baik ular King Kobra dan buaya adalah predator penyergap. Buaya memiliki serangan yang jauh lebih ganas, tetapi raja kobra juga sangat efektif.

Ular King Kobra dan buaya akan berbaring menunggu mangsanya datang dan kemudian menyerang. Ular King Kobra akan menunggu di rerumputan tinggi, menyerang untuk menggigit mangsanya, lalu bertahan atau mundur saat mangsanya mati.

Buaya menunggu di dalam air sampai mangsanya datang untuk minum. Saat hewan itu sudah cukup dekat, buaya akan menerjang musuh, menangkapnya, dan menariknya ke kedalaman sambil memberikan gigitan yang dalam.
(wib)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1031 seconds (0.1#10.140)