Misteri Kitab Henokh, Peninggalan Nabi Idris Tentang Sejarah Umat Manusia

Rabu, 05 Juli 2023 - 15:44 WIB
loading...
Misteri Kitab Henokh, Peninggalan Nabi Idris Tentang Sejarah Umat Manusia
Di kalangan Yahudi, kitab Henokh tidak dianggap sebagai bagian dari kanon biblika, kecuali oleh pengikut Yahudi di Ethiopia. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kitab Henokh (juga dikenal sebagai 1 Henokh) atau Kitab Nabi Idris adalah karya keagamaan kuno dalam tradisi Yahudi yang diyakini berasal dari Henokh (Idris), kakek buyut Nuh.

Kitab ini diyakini ditulis pada berbagai periode oleh para akademisi modern. Bagian tertua Kitab Henokh (terutama Kitab Para Penjaga) diperkirakan berasal dari tahun 300 SM - 200 SM, sedangkan bagian terbaru (Kitab Perumpamaan) kemungkinan berasal dari sekitar 100 SM.

Pentingnya Kitab Henokh juga terlihat dari penemuan berbagai fragmen dalam bahasa Aram di Gua Qumran (juga dikenal sebagai Gulungan Laut Mati), serta beberapa fragmen dalam bahasa Yunani dan Latin.

Fragmen-fragmen ini membuktikan bahwa kitab ini dikenal oleh kalangan Yahudi dan Kristen awal. Kitab Henokh juga dikutip dalam beberapa kitab kuno, seperti "Kisah 12 Putra Yakub" yang ditulis pada sekitar 100 SM.

Bahkan, penulis Perjanjian Baru pada abad-abad awal tampaknya memiliki pengetahuan tentang cerita-cerita dalam Kitab Henokh dan terpengaruh olehnya.

Surat Yudas dalam Perjanjian Baru mengutip secara singkat 1 Henokh (1:9) yang menyebut "Henokh, [nabi] yang Ketujuh dari Adam" (1 Henokh 60:8).

Meskipun beberapa kalangan di Ethiopia meyakini bahwa bahasa asli Kitab Henokh adalah bahasa Ge'ez, para akademisi modern cenderung menyatakan bahwa kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani atau Aram.

Hal ini didukung oleh penemuan fragmen dalam Gulungan Laut Mati. Menurut Ephraim Isaac, Kitab Henokh, seperti Kitab Daniel, sebagian ditulis dalam bahasa Aram dan sebagian lagi dalam bahasa Ibrani. Isi kitab ini menyatakan bahwa penulisnya adalah Henokh (atau dalam Islam dikenal sebagai Nabi Idris), yang hidup sebelum peristiwa Banjir Nuh dalam sejarah Biblikal.

Di kalangan Yahudi, kitab ini tidak dianggap sebagai bagian dari kanon biblika, kecuali oleh pengikut Yahudi di Ethiopia.

Di kalangan Kristen, beberapa masih mengakui keberadaan Kitab Henokh untuk tujuan historis dan teologis, tetapi umumnya tidak memandangnya sebagai kitab kanonik yang terinspirasi secara ilahi. Hanya Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia dan Gereja Tewahedo Ortodoks Eritrea yang menganggapnya sebagai bagian dari kanon.

Salinan Kitab Henokh yang paling lengkap yang masih ada saat ini berasal dari naskah Ethiopia bernama Mätṣḥäfä Henok dalam bahasa Ge'ez. Pada tahun 1790-an, seorang petualang Skotlandia bernama James Bruce membawa tiga salinan naskah Ethiopia tersebut dari Ethiopia ke Eropa.

Naskah-naskah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan pada tahun 1821 oleh Richard Laurence dengan judul "The Book of Enoch, the Prophet: an Apocryphal Production, Supposed to Have Been Lost for Ages".

Kitab Henokh terdiri dari beberapa bagian utama

1. Kitab Penjaga

Bagian ini mengisahkan tentang para malaikat yang jatuh dari surga dan menikahi manusia, menghasilkan keturunan setengah malaikat setengah manusia yang dikenal sebagai Nefilim. Bagian ini juga berisi tentang nubuat-nubuat dan penglihatan-penglihatan yang diterima oleh Henokh.

2. Kitab Perjalanan Henokh

Bagian ini menceritakan tentang perjalanan Henokh ke surga dan neraka serta penglihatan-penglihatan yang ia terima di sana. Henokh bertemu dengan malaikat-malaikat, melihat kehidupan di surga, dan memperoleh pengetahuan tentang penciptaan dan akhir zaman.

3. Kitab Mimpi Henokh

Bagian ini berisi serangkaian mimpi yang dialami oleh Henokh dan interpretasinya. Mimpi-mimpi ini mencakup penglihatan-penglihatan tentang masa depan dan penghakiman terakhir.

4. Kitab Perumpamaan

Bagian ini berisi serangkaian perumpamaan dan alegori yang mengajarkan hukum-hukum Allah, keadilan, dan hukuman bagi orang berdosa.



Kitab Henokh memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam pemahaman agama dan teologi pada masa kuno. Beberapa gagasan dan cerita yang terdapat dalam kitab ini juga dapat ditemukan dalam tradisi Yahudi dan Kristen awal, meskipun tidak semuanya diterima sebagai otoritatif.

Kitab Henokh juga menjadi sumber inspirasi bagi beberapa kelompok agama dan sekte, seperti kelompok Essene yang hidup pada masa sekitar kelahiran Yesus.

Namun, penting untuk diingat bahwa Kitab Henokh tidak diakui sebagai kitab kanonik dalam agama-agama Yahudi dan sebagian besar denominasi Kristen. Meskipun kitab ini dapat memberikan wawasan tentang kepercayaan dan pemikiran pada masa kuno, interpretasi dan penggunaannya dapat bervariasi di antara berbagai kelompok agamadanindividu.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2252 seconds (0.1#10.140)