Singapura Siap Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Manusia Pekan Ini

Senin, 27 Juli 2020 - 13:25 WIB
loading...
A A A
Ini bisa dimulai sebelum akhir tahun. "Pada Fase III, kami ingin tahu apakah vaksin benar-benar mencegah mereka mendapatkan COVID-19," ucapnya.

Vaksin bekerja dengan "menunjukkan" sistem kekebalan suatu bagian penting dari virus dan "melatih" untuk mengenali dan mengingat patogen tanpa membuat pasien terpapar risiko penyakit.

Vaksin tradisional melakukan ini dengan menyuntikkan bentuk virus yang terbunuh atau melemah ke dalam tubuh manusia, sehingga sistem kekebalan mengenali penyerang, dan mulai memanggil "prajurit" - antibodi dan sel-T - untuk menyingkirkannya.

Tetapi vaksin Lunar-Cov19 melibatkan jenis teknologi yang lebih baru. Mirip dengan kandidat vaksin terdepan yang dikembangkan oleh perusahaan Amerika Moderna, vaksin tersebut hanya berisi potongan-potongan materi genetik virus, bukan seluruh virus.

Ketika fragmen genetik virus ini memasuki sel manusia setelah injeksi, fragmen genom memerintahkan sel untuk mulai memproduksi protein lonjakan tanda tangan dari virus Corona. Ini melatih tubuh untuk mengenali bagian penting dari virus - protein lonjakan - tanpa memaparkannya ke seluruh virus.

Tetapi sementara vaksin Moderna adalah vaksin non-replikasi, yang berarti tidak memungkinkan protein lonjakan untuk bereplikasi dalam tubuh, tapi Lunar-Cov19 dapat. "Replikasi ini mensimulasikan infeksi virus yang sebenarnya," klaim Prof Ooi.

Vaksin yang tidak bereplikasi, di sisi lain, hanya memberi tubuh korban serangan. Dengan meniru replikasi, tubuh melihat 'video' invasi, bukan hanya snapshot. (Baca juga: Akankah Resesi Singapura Merembet ke Indonesia? Ini Kata Sri Mulyani )

"Ini memungkinkan infeksi untuk bermain untuk sistem kekebalan tubuh, dan kita bisa melihat cara terbaik untuk menargetkan virus," pungkasnya.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0969 seconds (0.1#10.140)